Translate

Saturday 5 July 2014

Penebusan di Taman Getsemani




Penebusan taman Getsemani Lukas 22:41-44 41  Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: 42  "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." 43  Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. 44  Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.


Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Saat Yesus melihat cawan itu di taman Getsemani, menurut anda, apa yang Yesus lihat di sana? Dosa-dosa kita, kecemaran kita. Tahukah anda bahwa Yesus mengetahui seluruh dosa-dosa anda di dalam cawan itu? Yesus bukan hanya manusia, tapi juga Tuhan yang melihat hidup semua orang. Sama seperti ,Dia mati untuk semua orang. Bahkan untuk orang-orang yang belum lahir saat ituKarena Tuhan tidak dibatasi waktu. Jadi Salib itu tidak dibatasi waktu. Jadi Dia mati untuk orang yang bahkan belum melakukan dosanya.


Namun melakukannya pada suatu waktu di masa depan. Hanya karena Dia tahu mereka akan berbuat dosa tidak berarti membuat mereka berdosa. Dia tahu apa yang akan mereka lakukan di masa depan dengan pilihan bebas mereka. Yesus melihat kepada cawan itu. Dia melihat semua dosa-dosa kita. Dia melihat dosa tahun 2011 saya sengaja menggunakan kata-kata ini. Dia melihat dosa-dosa yang kita lakukan di bulan Juni 2010.

Dia melihat dosa-dosa di tahun 2012. Semua dosa-dosa anda. Jangan pernah anda mengira, Dia tidak melihat dosa-dosa itu. Bahkan Yesus berdoa, sekiranya mungkin. Karena seorang yang kekudusanNya tidak terhingga, sama sekali tidak berdosa, meminum isi cawan itu. Dan seketika itu juga, Tuhan akan meninggalkan Dia. Tuhan dalam kekudusannya tidak memandang Dia yang ditimpakan semua dosa-dosa.

Dia tahu konsekuensinya. Dia berkata, ”Bapa jika sekiranya mungkin, jauhkanlah cawan ini dari padaKu, namun bukan kehendak Ku tapi kehendak Mu yang jadi. Adam di taman yang pertama, berkata, ”Aku mau melakukan kehendakku”, akibatnya kita semua mengalami nereka dunia. Yesus berkata, ”Bukan kehendak Ku” dan membawa sorga ke dunia.


Saat Dia meminum cawan itu, Dia sangat mengerti apa akibatnya. Dosa sepanjang hidup anda ditimpakan atas tubuh Kristus, untuk dihakimi di atas kayu salib, itulah sebabnya setiap hari kita, adalah menemukan betapa kita telah diampuni. Dengan kata lain, setiap hari anda menemukan bahwa  ”Akhirnya aku menyadari betapa aku sudah diampuni”.

Bukan lagi meminta Tuhan memberikan pengampunan yang baru, bukan karena anda baru saja melakukan dosa, dan anda mengira Yesus berkata, setelah diampuni engkau masih melakukan dosa itu? ” Anda tahu, orang yang seperti itu mengira hal itu mengejutkan Yesus, tidak ada hal yang dapat mengejutkan Yesus karena Dia sudah melihat semuanya. Di taman saat dia melihat cawan itu.

Saat Dia minum isi cawan itu, Dia membayar semuanya dengan lunas. Saya tidak menganjurkan berbuat dosa, Dia menganjurkan untuk menyadari pengampunan, karena jika anda menyadari telah diampuni, anda akan mengasihi Nya lebih lagi. Setiap hari adalah penemuan baru. ”Wah, aku pikir setelah menjadi orang Kristen, aku bisa mengatasi ini dan itu”.  Saya beritahu, hal-hal yang saya atasi tanpa saya sadari, dapat saya atasi. Hal-hal yang saya coba atasi secara sadar, tapi tidak teratasi.

Perubahan yang sejati itu tanpa susah payah. Dari kemuliaan kepada kemuliaan,oleh Roh Kudus dan bukan dari manusia. Bukan karena,”Aku harus mengikuti 7,8,9 prinsip ini”  Bukan seperti itu. Masalahnya dengan pohon itu ditandai adalah karena tanahnya beracun. Pohon itu bisa menjadi baik untuk sementara. Pohon itu berkata ” jangan makan buahku”. Masalahnya adalah akarnya. Manusia lama anda tidak akan bisa menghasilkan buah yang baik.


Lukas 22:44  Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Pikiran yang penuh tekanan, dan tekanan masuk ke taman Eden setelah Adam berbuat dosa. Lalu Allah berfirman kepada Adam, ”Terkutuklah tanah karena engkau. Dengan bersusah payah (keringat) engkau akan mencari rejekimu ”Jadi keringat” menggambarkan tekanan, upaya manusia.

Yang terjadi di taman Eden waktu itu, berkhir di taman lainnya, Getsemani. Dan memang benar, penderitaan Yesus bermula di tampat itu. Ingat ini, Allah berfirman kepada Adam Dengan bersusah payah (keringat) engkau akan mencari rejekimu. Dan sekarang anda punya Adam ke dua, Yesus Kristus Dan apa yang kita lakukan? Di sebuah taman juga tapi kali ini, Ia mengeluarkan keringat darah (Dokter ahli mengatakan bahwa dalam tekanan yang akstrim pembuluh darah kapiler anda bisa pecah).

Perhatikan, di mana darah itu menetes? Tanah yang telah dikutuk oleh Allah.. Sekarang perhatikan ini, karena kualitas penebusan dalam darah Yesus. Seketika darah Nya bercampur dengan keringat Nya, Ia telah menebus kita semua dari ”kutuk keringat” dari kutuk stress, kutuk mengandalkan kekuatan sendiri” Kita telah ditebus oleh darah Yesus!


Dan tidak hanya itu saudara  kemana darah itu menetes? Ketanah, tanah yang telah dikutuk.  Sebab itu dimanapun anda berada tanah itu telah mendapat kasih karunia Allah, ke manapun anda berjalan! Itu sebabnya Roma 5:1-2 berkata, ketika anda dibenrakan karena iman.. Anda telah mendapatkan akses kepada kasih karunia, tempat anda berpijak.

Kemanapun kita pergi, kita membawa kemurahan Allah. Amin? Tanah itu mungkin terkutuk saat ini, tapi ketika kita menginjakkan kaki disana di mana kita memijakkan kaki, di situ adalah tanah kasih karunia Nya. Kenapa demikian? Sebab darah Yesus telah tertumpah di atas tanah ini bagi saya bagi anda semua.

Keluaran 28:38 Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel. Bukankah ini luar biasa, bahkan seluruh persembahan kudus kita. Masih ada kesalahan.


Tahukah anda dalam masa kejayaan anda sekalipun bahkan saat anda merasa perkataan dan perbuatan anda sudah baik itu masih tetap terkontaminasi. Berapa banyak yang tahu akan hal itu? Tetapi Alkitab katakan Allah tidak menyalahkan anda. Harun telah menanggungnya bagi anda. Siapakah Harun? Sang Iman besar.

Dengan kata lain pernahkah pikiran negatif timbul saat anda sedang menyembah? Mungkin saat sedang mengangkat tangan dan menyembah, Kusembah Engkau” Lalu anda teringat besok aku harus bayar tagihan Bank ”Kenapa dan dandanan wanita itu begitu tebal ” Kusembah Kau “Aku tahu kenapa dia ke Gereja pasti sedang mencari calon suami”  Kusembah Kau. Aku tahu gadis ini dari gereja lain “Kusembah Kau”. Pikiran-pikiran negatif semacam ini.

Atau selagi mengikuti perjamuan kudus, anda melihat ke atas panggung melihat (Karena Dia telah mati bagi kita. Nah itulah yang disebut kesalahan terhadap segala yang dikuduskan. Tapi dengar, iblis akan berkata kepada anda, “Lihatlah pikiranmu itu. Kau sebut dirimu pengikut Kristus? Masih berani menyembah? Dasar munafik” Dan andapun langsung menurunkan tangan) Mulai merasa bersalah.

Tidak saudara, palingkan wajah anda Tuhan tahu tentang semua itu. Allah berkata Harun akan menaggung kesalahan terhadap segala yang dikuduskan. Bahkan hal-hal yang kudus punya kesalahan Tapi anda tahu siapa yang membereskannya? Imam Besar kita. Selama pikiran kudus Allah melihat itu sebagai pikiran anda. Allah tidak menilai atau menghakimi anda menurut pikiran anda sendiri. 

Ia menilai anda menurut pikiran Yesus. Selama pikiranNya kudus anda diterima. Kata “diterima” disini dalam kitab bahasa Ibrani adalah kata “ratzon” yang berarti “kasih karunia” Mazmur 5:13 ”Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar ( dengan kasih karunia) ya Tuhan Engkau memagari dia dengan anugerah Mu seperti perias” Kata kasih karunia di sini adalah “ratzon” Ada ayat yang berkata Kemarahan raja adalah seperi raungan singa muda, tetapi kebaikannya seperi embun yang turun ke atas rumput ”Ratzon”.

Sebab seperti apapun Dia, seperti itulah kita. Itulah sebabnya kita mempelajari segala  kemuliaan Tuhan kita Yesus. Untuk apa? Sebab seperti apapun Dia demikianlah kita. Saat membuka Alkitab, kita tidak mencari tentang diri kita, melainkan Yesus, mengapa? Sebab sama seperti Dia demikian jugalah kita.

Kini kita perlu lebih lagi mengenal Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera telah turun atas anda, Gereja Tuhan. Mungkin anda orang percaya namun pikiran anda diliputi oleh segala kesalahan anda, kegagalan anda merasa belum berusaha maksimal, inilah saatnya untuk berpaling saatnya untuk mulai melihat Yesus di kayu salib itu.

Melihat Yesus yang duduk disebelah kanan Allah Bapa. Mulia ditinggikan, dimahkotai kemuliaan dan hormat. Saudara Allah sedang berkata, “Sebab sama seperti Anak Ku demikian juga engkau” Jika anda percaya di dalam Tuhan. Anda tidak bisa menyelamatkan diri anda sendiri. Itu sebabnya Allah mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati di kayu salib.


Allah mengorbankan AnakNya sendiri. Yesus itu Maha Sempurna, tidak ada yang seperti Dia. Namun Allah mengorbankan AnakNya karena Dia mengasihi anda. Mengutus AnakNya ke bumi untuk disalibkan, Yesus memberikan nyawaNya karena Ia mengasihi anda. Dan Alkitab berkata, langit menjadi gelap bahkan seakan-akan Allah memalingkan wajahNya dari pengorbanan Yesus. Dan Yesus berseru ”Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Itu pertama kali Yesus menyerukan “Allahku” karena sebelumnya Ia selalu menyebutNya Bapa Ku.

Sehingga kita dapat berkata Bapaku, engakau tidak akan pernah membiarkanku atau meninggalkanku. Dan ketika awan gelap itu lenyap setelah 3 jam Yesus berkata, ”sudah selesai” Dalam bahasa Ibraninya ”khula” Dan itu menggema di sepanjang negeri itu. Tahun Yobel telah tiba, Dosa-dosamu telah diampuni Iblis telah dikalahkan, kebenaran Allah telah dipuaskan.

Pdt Felix Agus Virgianto
25 April 2014

No comments:

Post a Comment