Translate

Sunday 18 December 2011

Tubuh Dosa dan Tubuh Maut

AKHIR KITA ADALAH AWAL ALLAH


Begitu kita nampak hukum Taurat, kita segera mengira bahwa kita harus memenuhi tuntutannya. Ingatlah, meskipun hukum Taurat itu baik dan benar, kalau itu diterapkan pada diri orang yang salah, maka semuanya akan menjadi salah. “Manusia celaka” di Roma 7 mencoba memenuhi tuntutan hukum Allah berdasarkan dirinya, dan itulah kesulitannya. Pemakaian kata “aku” yang berulang-ulang dalam fatsal itu, memperlihatkan kepada kita kaitan kegagalan.



“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku lakukan, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku lakukan” Roma7:19.

Friday 9 December 2011

ANUGERAG DAN HUKUM TAURAT (2)


Dalam Perjanjian Lama ada satu yang bisa membantu kita agar lebih jelas terhadap hal ini, yaitu tentang tirai pemisah antara ruang kudus dan ruan mahakudus. Di atas tirai itu terdapat sulaman berbentuk kerub Keluaran.26:31; 2Tawarih.3:14. Yehezkiel.1:10 dan 10:14 memperlihatkan kepada kita, di antara gambar-gambar muka ada pada kerub itu ada gambar muka manusia, yang mewakili manusia sebagai kepala dari segala mahluk ciptaan. Mazmur.8:4-8.

ANUGERAH DAN HUKUM TAURAT


GALATIA.4:23-24.”Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging..... Sebab kedua perempuan itu dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar- Hagar ialah Gunung Sinai di tanah Arab....... Dengan kata lain, Hagar mengacu kepada hukum Taurat. Lalu apakah hukum Taurat itu? Hukum Taurat mewakili permintan Allah. Sepuluh perintah Allah mewakili sepuluh macam permintaan Allah kepada manusia.

Saturday 3 December 2011

DAGING DAN KELEMAHAN MANUSIA

Roma 6 menyajikan soal dimerdekakan dari dosa; Roma 7 menyajikan soal dimerdekakan dari hukum Taurat. Melalui fatsal 6 Paulus menerangkan bagaimana kita bisa terlepas dari dosa. Lalu kita simpulkan, semua itu adalah kebutuhan kita. Fatsal 7 kini menjelaskan, bahwa terlepas dari dosa saja belumlah cukup, masih perlu pula mengetahui pelepasan dari hukum Taurat.

Bila kita belum seluruhnya dimerdekakan dari hukum Taurat, mustahil kita mendapatkan kemerdekaan penuh terhadap dosa. Apakah perbedaan antara terlepas dari dosa dengan terlepas dari hukum Taurat?