Translate

Sunday, 17 April 2011

Menjadi Soko Guru Bait Suci Allah

WAHYU 3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ;

Apakah seorang Kristen seperti jemaat Filadelfia masih memerlukan menang? Apakah yang dimaksud menang disini? Mereka harus menang dari apa? Di dalam jemaat Efesus, jemaat Epesus harus menang dari kegagalan mempertahankan kasih mula-mula. Di Pergamus dari hidup dalam dunia. Di Tiatira, dari pengajaran dan pekerjaan Izebel. Tetapi Filadelfia sepenuhnya diperkenan Tuhan. Ia tidak memiliki penganiayaan yang kejam seperti Smirna. Lalu ia harus menang atas apa? Jika segala sesuatunya dipuji oleh Tuhan, apa lagi yang harus dikalahkan?
Kemenangan yang harus dipertahankan berpegang teguh, yaitu tetap memelihara Firman Injil Kristus, tidak menyangkal nama Tuhan, menuruti Firman ketekunan Tuhan, bukan ketekunan atas diri kita, walaupaun ini juga perlu.

Janji Tuhan bagi para pemenang dalam ayat ini sungguh luar biasa. Setiap kali kita memikirkan janji Tuhan, kita selalu membayangkan bahwa Dia akan memberikan kita sesuatu. Menurut konsep manusia, sebuah janji berkaitan dengan berkat. Tetapi dalam ayat 12 ini Tuhan berkata ”Aku akan memberi dia”, melainkan ”Ia akan Kujadikan soko guru [pilar]. Dalam ayat ini Tuhan tidak berjanji memberi kita kekudusan atau berkat surgawi. Tidak. Di sini Dia berjanji membuat kita menjadi sesuatu yaitu pilar dalam Bait Suci Allah. Bagaimana bila seorang Kristen setiap minggu pindah dari gereja yang satu ke gereja yang lain untuk bisa menjadi pilar dari Bait Suci Allah, apalagi yang didengar dari gereja yang satu dengan yang lain berbeda prinsip pengajaran yang berbeda.

Bagaimana kita, yang tanah liat ini, dapat menjadi pilar Bait Suci Allah? Bila nyayian kita tetap nyayian agar Tuhan membentuk bejana tanah liat bagaimana Tuhan mengisi bejana kita dengan hayatnya Allah? Wong imannya tetap supaya Allah membentuk kapan Allah dapat mengisi bejana hidup ini. Botol merupakan bejana yang mati, diisi dengan sesuatu, tetapi bejana hidup kita adalah bejana hidup dan perlu diisi sesuatu juga yang hidup yaitu Roti hidup dan Air hidup baru yang hidup bisa menjadi sumber hidup.

Untuk bisa menjadi pilar dalam Bait Suci Allah perlu sesuatu yang dapat mengubah kita dari tanah liat menjadi batu permata dan kemudian membangunnya menjadi bangunan Allah. Ini adalah berkat yang luar biasa! Menjadi pilar Bait Suci Allah perlu dua hal pengubahan dan pembangunan. Berkat paling besar yang Tuhan berikan kepada kita adalah mengubah kita dan membangun kita menjadi Bait-Nya. 

Dalam Wahyu 2:17 yang menyatakan bahwa kita bisa diubah menjadi sebuah batu putih melalui makan Dia sebagaimana yang tersembunyi. Berkat yang terbesar bukanlah apa yang Tuhan berikan, melainkan Tuhan hendak menjadikan kita Bait Suci-Nya. Kalau kita diubah menjadi tempat kediaman Allah bukankah ini merupakan berkat yang terbesar dari berkat-berkat yang saat ini dicari oleh kebanyakan orang Kristen di zaman akhir di ujung jaman ini.

Masihkan kita menjadi orang Kristen hanya mengharapkan berkat luaran saja. Kita perlu menyadari dalam kehidupan orang percaya dan dalam hidup gereja, Tuhan tidak bermaksud melakukan sesuatu di luar kita, melainkan sesuatu yang sepenuhnya berkaitan dengan diri kita yang di dalam. Dia akan mengubah dan membangun kita.

WAHYU 2:17 Kita diubah melalui makan mana yang tersembunyi, dan menjadi batu yang di ubah untuk pembangunan Allah.
WAHYU 3:12 Kita diubah menjadi tiang, pilar, sokoguru, dalam rumah Allah.
WAHYU 21:2a Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,

Kalau Yerusaelm Baru tempat kediaman Allah yang kekal dan juga menjadi sasaran akhir Allah, maka sangat perlu memperhatikan perihal pengubahan dan pembangunan diri kita. Dari mulai makan mana yang tersembunyi dan pembangunan Bait Suci Allah yaitu diri kita yang di dalam, sampai turunnya Yerusalem Baru, dari surga yang menjadi tempat kediaman Allah yang kekal bersama kita. Pemenang akan dijadikan pilar, tiang yang terbangun dalam Bait Suci Allah.

Karena terbangun sebagai pilar [tiang] dalam bangunan Allah dia tidak akan keluar lagi dari sini. Janji ini akan tergenapi dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagi pahala bagi pemenang. Bila kita telah ditentukan Allah menjadi tiang dalam Rumah Allah, maka Allah pun akan melengkapi kita dengan makan mana yang tersembunyi yaitu Firman Allah yang sanggup mensupply hayat dalam ibadah kita. 
Karena Ibadah merupakan janji Allah kepada yang beribadah untuk hidup saat ini dan untuk hidup yang akan datang. 1 TIMOTIUS.4:7a,8.”Ibadah berguna dalam segala hal” Ibadah di sini merupakan latihan roh kita dan berguna dalam segala hal.”Segala hal” mengacu kepada semua bagian diri kita-jasmani-jiwani dan rohani, yang sementara dan yang akan datang.

Menjadi pilar Bait Suci Allah yang tidak pindah pada tempatnya.

Apakah berita yang kita dengar mampu menjadikan pendengarnya menjadi pilar Bait Suci Allah? Bila gereja di mana kita beribadah berita yang di beritakan mampu mengubah tanah liat ini menjadi batu permata agar dapat menjadi pilar, penopang dalam Bait Allah. Pilar inilah yang tidak boleh pindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lain. 

Janganlah pakai prinsip Teologia jalanan yang telah dianut sebagian orang percaya dengan dalih apapun. Tiap hari ikut kelompok Kristen yang berbeda-beda ajaran walaupun semua orang kristen adalah saudara dalam Tuhan, tetapi tidak semua orang kristen adalah saudara dalam iman. Maksud hati ingin lebih dekat dengan Tuhan justru malah sebaliknya, yang membuat kita makin terpisah dari Tuhan. Hidup kekal dan tidak dapat binasa tidak dapat kita dapatkan dengan semangat tanpa dasar yang benar.

Mengejar ibadah untuk menjadi manusia Allah.
1 TIMOTIUS. 6:11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

Kita perlu mengejar ibadah untuk menjadi manusia Allah. Ibadah berarti membuat kita mirip Allah, untuk mengekspresikan Allah. Dengan kata lain ibadah memperhidupkan Allah. Seorang yang memper-hidup-kan Allah adalah manusia Allah. Karena dia memperhidupkan Allah, dia itu mirip Allah. Dia memiliki rupa Allah,maka dia adalah manusia Allah. Manusia Allah harus mengejar, mencari, sampai menjadi serupa Allah.
Menempuh hidup beribadah di dalam Kristus.
2 TIMOTIUS. 3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Ibadah harus menjadi kehidupan kita,dan ini juga tergantung pada latihan roh.
Memiliki kekuatan ibadah.
2 TIMOTIUS.3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Dalam kemerosotan gereja kebanyakan orang hanya memiliki bentuk ibadah luaran,tetapi mereka tidak memiliki kekuatan. Kekuatan pasti dari latihan roh, dan hasilnya : Tuhan menyertai roh kita.
2 TIMOTIUS. 4:22 Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!

Akhir dari kitab ini menekankan penyertaan Tuhan dalam roh kita.

Mengontak Tuhan melalui melatih roh kita,sehingga kita menerima Kasih Karunia. Bila kita melatih roh untuk berkontak dengan Tuhan,untuk menghirup Dia,kita akan menerima Kasih Karunia untuk melawan arus kejahatan gereja dan melaksanakan ekonomi Allah .Karunia adalah kita menerima,menikmati dan mengalami Tuhan. Arti dari ekonomi Allah yalah rencana Allah untuk menyalurkan diriNya kedalam umat manusia,agar manusia dapat menjadi ekpresi Nya.

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah Minggu tanggal 6 Juli 2008

No comments:

Post a Comment