Translate

Tuesday, 12 April 2011

SUMBER HIDUPKU YANG SEJATI ADALAH KRISTUS.



Kolose 3:4 ð Sumber hidupmu yang sejati adalah Kristus dan bila ia tampak nanti kalian juga akan tampil bersama-sama dengan Dia dalam kebesarannya {terjemahan sehari hari}.

Sumber kehidupan yang sejati orang Kristen bila aku mau mati bersama Kristus, dari kematian bersama Kristus akan mengalir sumber hidup yaitu Roh Hayat Kristus yang masuk ke dalam hidup kita yang telah mati bersama Kristus untuk menggantikan hayat manusia yang bisa mati. Tanpa kematian tidak ada kebangkitan, melalui kebangkitan maka sumber hayat Kristus menggantikan hayat kita yang alami untuk digantikan hayat Kristus yang kekal sebagai sumber yang mengalir masuk kedalam kita. 

Hayat alami kita telah mati bersama Kristus maka hayat pengganti yaitu hayat Kristus akan menjadi hayat kita. Hubungan yang mendasar antara aku dengan Tuhan adalah Kristus sumber hidup sejatiku sebagai hayat kekal yang ada padaku. Hayat adalah sesuatu yang terdapat pada setiap mahluk hidup, kucing mengeong karena memiliki hayat kucing yang membuatnya mengeong dan tidak menggonggong. 

Hayat ikan membuat ikan hidup didalam air, hayat kambing membuat kambing mengembek, hayat burung membuat burung bisa terbang. Setiap manusia memiliki hayat manusia, hayat ini diperoleh melalui kelahiran dari orang tuanya. Hayat manusia tidak kekal, bisa mati. Problem manusia bukan masalah hidup atau kehidupan, tetapi masalah hayat apa yang ia miliki. 


Hayat alami yang bisa mati atau hayat Kristus yang adalah Roh yang hidup dan menghidupkan. Dilahirkan kembali berarti dilahirkan sekali lagi oleh Allah. Selain kita memiliki hayat alami hayat manusia yang bisa mati kita harus memiliki hayat Allah dalam Kristus yang tidak bisa mati.

Dalam pekerjaan pendahuluan–Nya untuk mendirikan Kerajaan ALLAH di bumi. Yesus datang sebagai penabur. Ia menaburkan diriNya sendiri sebagai benih Roh Hayat {Roh kehidupan Kristus} dalam bentuk Firman ke dalam hati manusia, yang dilambangkan sebagai tanah. Pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dari benih ini tergantung dari jenis tanah di mana benih itu jatuh.

Orang yang beroleh selamat memiliki hidup yang kekal, hidup yang kekal ini diperoleh karena ia sudah memiliki hayat yang kekal yaitu hayat Allah dalam Kristus. Manusia yang sudah dilahirkan kembali oleh Allah bisa menempuh dua macam penghidupan. Penghidupan yang ilahi {berdasarkan hayat Allah} atau penghidupan yang insani {berdasarkan hayat manusia}.

Manusia yang hidup berdasarkan hayat Kristus adalah manusia yang rohani, ia akan menampilkan sifat-sifat Allah yang kasih, pemurah, sabar, suci, adil dan melakukan kebajikan, tetapi manusia insani yang alamiah hanya ingin membuktikan dirinya orang Kristen yang hanya membangun dunia kekristenan yang hanya memperbudak orang lain dan dirinya sendiri agar orang kristen hidup dengan tekadnya yang bukan hayat kekal Kristus, yang hanya mengajarkan bagaimana hidup suci, bagaimana hidup benar bagaimana mengasihi, bagaimana terima mujzat, bagaimana menerima karunia bahasa roh, bagaimana bisa menjadi mempelai Kristus, bagaimana masuk surga dan sebagainya memang ini semua kita perlukan sebagai bukti fakta yang nampak tetapi ini bukan hayat Kristus yang mampu membawa kita kepada kehidupan yang tidak akan binasa. 


Hayat adalah hakiki yang di dalam yang memberi kehidupan yang kekal, sedang hidup atau kehidupan adalah yang tampak di luaran. Kalau kita hanya membangun tampilan yang luarnya saja mungkin kita adalah orang yang sangat mengasihi Tuhan, orang yang membela Tuhan bahkan mau dan rela mati buat Tuhan tetapi apakah yang kita lakukan adalah Tuhan yang ingin melakukan hanya melalui kita atau dari pikiran kita.

Matius 16:23 Ä Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus ”Enyahlah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.

Petrus bukan orang yang menentang Tuhan, tetapi mengasihi Tuhan. Tetapi teguran menyingkapkan bahwa hal ini adalah pekerjaan iblis. Ketika manusia melayani Tuhannya dengan kegahirahannya sendiri, dalam pandangan Allah hal yang mengerikan dan buruk sekali.

Karena iblis bersembunyi didalam manusia, maka kehendak manusia selamanya berlawanan dengan kehendak Allah. Kalau kita melayani Allah atas pikiran kita sendiri bukan memakai pikiran yang ada pada pikiran Allah tidak menutup kemungkinan bahwa seolah-olah kita sedang semangat melayani Tuhan ternyata apa yang kita lakukan adalah pekerjaan iblis yang hanya untuk menentang kehendak Tuhan. Tujuan Tuhan rencana Tuhan yang kita hambat agar rencana yang terbesar atas kehendakNya untuk memberi hayat Kristus hanya dihalangi dengan semangat tanpa memberikan hayat Kristus yang menjadi sumber yang sejati.


Filipi 1:21Ä Karena bagiku hidup adalah Kristus.
Ini adalah satu fakta. Tetap banyak orang Kristen menjadikan ini sebuah target atau suatu pengharapan, sehingga banyak orang berusaha dengan tekat dan semangat menggebu-gebu untuk mencapai target atas pikirannya sendiri. Maksud rasul Paulus aku sendiri yang hidup karena ada Kristus tanpa Kristus aku tidak mungkin hidup. Ini adalah fakta bukan target hidupnya rasul Paulus ini kunci kehidupannya bukan pengharapannya hidup adalah Kristus ia hidup berarti Kristus yang hidup.

Galatia 2:19-20 Ä sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah aku dan menyerahkan diri Nya untuk aku.


Bila hal ini dipandang oleh orang Kristen sebagai target atau sasaran hidupnya makanya banyak orang kristen sering berdoa dan mendambakan bisa mencapai suatu hidup yang “bukan lagi aku melainkan Kristus yang hidup didalam aku. Mereka membaca ayat ini lalu timbul pengharapan itu. Bahkan banyak orang berdoa puasa agar pada suatu hari dapat tersalib bersama Kristus, sehingga bukan aku lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di aku. Itulah sebabnya surat Galatia 2:19-20 menjadi target dan pengharapan banyak orang. 

Bila banyak orang menaruh pengharapan yang sedemikian bisa mencapai target itu mustahil dan sia-sia sampai kapan kita bisa melakukan hal ini jika kita tidak mendapatkan hanya melalui anugerah Allah dalam kasih karunianya yang ajaib melalui berita yang harus kita dengar melalui mimbar gereja ini. Disini ada satu jalan keluar, agar semua orang yang gagal bisa beroleh kemenangan, yang najis bisa beroleh pentahiran, yang awam bisa dikuduskan, yang duniawi bisa menjadi surgawi dan yang nafsani bisa menjadi rohani. Ini adalah suatu cara, bukan suatu target atau sasaran. 


Cara ini adalah hayat pengganti. Sebagai mana dalam anugerah Tuhan ada pengganti mati, demikian pula ada pengganti hidup. Diatas salib Tuhan telah menanggung dosa bagi kita, dan oleh kematian itu Ia menhindarkan kita dari maut, sehingga kita beroleh pengampunan dosa dan terhindar dari hukum. Jadi tidak ada pehukuman lagi bagi mereka yang ada didalam Kristus karena hukum roh hayat Kristus telah memerdekakan saya dari hukum dosa dan hukum maut, dosa yang membawa mati terpisah dari Tuhan dan maut yang merupakan penderitaan maut telah tiada.

Tempat tidur boleh menjadi tempat tidur bukan tempat penderitaan siksaan bagi orang yang diluar Kristus, tidak perlu menderita lagi menjelang ajal kita sebab kita telah ada di dalam Kristus Yesus Tuhan yang telah menjadi pengganti hidup kita. 

Di sini rasul Paulus telah memberitahu kita, Tuhan telah hidup di dalam kita, sehingga kita dapat terhindar dari hidup. Artinya yaitu Dia hidup didalam kita, sehingga kita tidak perlu hidup sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat bila kita sudah mati oleh hukum Taurat mengapa kita mau kembali pada Taurat hidup kembali pada hukum yang membuat kita hidup terus dalam dosa hanya mengharuskan kita menjadi budak agama yang melelahkan dan yang menyiksa agar kemerdekaan di dalam Kristus terampas olehnya kembali dan iblis mendapat kesempatan menggunakan agar pikiran kita seolah-olah kita giat mengasihi Tuhan melalui hukum Taurat yang mematikan kita kembali dan membinasakan dalam hukuman kekal Alah. 

Sebagaimana Ia telah mati bagi kita di atas salib, demikian pula, saat ini Ia hidup bagi kita di dalam kita, dan akau harus dapat membiarkan Dia hidup; melainkan aku sudah tidak hidup lagi bukan pelaku hukum Taurat, biar Dia yang hidup bagiku inilah kunci dan cara kemenangan yang Allah anugerahkan kepada kita melalui Kristus Tuhan kita. 

Biarlah Allah memberi terang agar orang kristen dapat meliat betapa Kristus dapat hidup di dalam manusia, sehingga manusia dapat hidup tanpa dirinya sendiri. Hukum Taurat dipakai oleh pemeluk agama sabagai hukum untuk mengikat pemeluknya agar taat kepada Allah tetapi Yesus Kristus datang untuk membebaskan kita dari hukum agama yang mematikan jadi bila hidup kekeristenan mau dibodohi oleh guru guru agama yang membawa hukum Taurat menjadi hukum atas dirinya kembali alangkah sialnya menjadi orang kristen yang menerima anugerah dan mau menjadi hamba hukum yang membinasakan dirinya hidup kembali hidup tanpa Kristus.

Bila kita kembali menjadikan hukum untuk menempuh kehidupan sebagai orang kristen yang normal untuk memelihara kesaksian,menolak pencobaan,memikul salib betapa beratnya untuk mempertahankan hidup sebagai orang kristen, setiap hari melakukannya, tetapi setiap kali mengeluh hanyalah karena takut hukuman tetap dipertahankan, setiap hari berusaha tetapi setiap hari gagal setiap hari mempertahankan kesaksian, setiap hari memalukan Tuhan. 

Banyak orang ingin menolak dosa, tetapi tidak kuat, kalau tidak menolak dosa, hati merasa tidak damai. Ingin sabar tidak bisa,kalau marah marah hati tidak damai,ingin mengasihi orang, tidak mampu, kalau membenci orang, hati tidak enak. Banyak orang merasa lelah menjadi orang kristen hanya untuk memenuhi hukum agama yang tanpa memiliki hayat Kristus didalam dirinya.


Banyak orang menjadi kristen menanggung beban yang berat sambil mendaki gunung dan akhirnya tidak berhasil mencapi puncak gunung. Sebelum percaya Tuhan ia telah menanggung beban dosa, sekarang setelah percaya Tuhan, ia tetap menanggung beban kudus ritual agama dari beban yang satu diganti dengan beban yang lain namun tetap dirasa memberatkan yang membuat penat dan sengsara. Keadaan yang demikian membuktikan bahwa mereka telah menjadi orang kristen yang salah atas pemahaman dalam menafsirkan perkataan firman dalam Alkitab.

Kalau Paulus berkata ”Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Inilah rahasia kehidupan orang Kristen. Tuhanlah yang menjadi orang Kristen di dalam saya, bukan saya menjadi orang Kristen di dalam saya sendiri. Bila saya menjadi orang Kristen di dalam diri sendiri, untuk bersabar terlalu sulit, mengasihi sulit, rendah hati sulit, menanggung salib juga sulit. Sebaliknya, bila Kristus hidup di dalam saya, bersabar rasa senang, mengasihi senang, rendah hati senang, memikul salib juga senang.

Jika kita telah merasa letih kewalahan menjadi orang Kristen dan jika saya nampak bahwa sejak saya menerima hidup baru saya tidak perlu hidup lagi, saya akan merasakan ini adalah injil yang besar yang telah Allah karuniakan kepada kita. Dan kita terhindar dari kehidupan dunia kekristenan yang meletihkan yang sebenarnya hanyalah benih lalang yang ditaburkan oleh anak si jahat yang hanya membentuk menampilan luarnya saja untuk mendirikan kerajaan iblis.


Injil yang besar tidak perlu banyak kekuatan untuk menjadi orang Kristen dan tidak perlu memikul banyak beban seberat itu. Mati tentu satu perkara yang susah, tetapi hidup di hadapan Allah juga merupakan satu perkara yang susah. Manusia seperti kita ini sama sekali tidak mengerti apa arti kekudusan Allah, sama sekali tidak mengerti apa arti kasih itu dan sama sekali tidak mengerti apa salib itu kita hanya sejauh bahwa Yesus mati buat saya tetapi tidak pernah tahu bahwa kitapun harus ikut mati bersama Dia. Orang Kristen yang belum mati bersama Kristus untuk hidup di hadapan Allah, sungguh merupakan satu beban yang sangat berat.

Dalam Roma pasal 7 gambaran orang kristen yang letih ay.18 ”Sebab menghendaki yang baik memang ada padaku, tetapi melakukan apa yang baik, tidak” ini adalah gambaran orang bertekat berbuat baik, tetapi tidak berhasil, akhirnya ia hanya dapat mengeluh. ay.24. Aku manusia celaka.

Padahal menjadi orang Kristen tidak berarti meletakkan seorang yang nafsani di surga untuk menjadi budak. Kalau ada orang Kristen yang nafsani masuk surga, pasti ia ingin cepat-cepat keluar lagi pasti tidak kerasan, sebab tabiatnya tidak sama dengan Allah, opininya berbeda dengan opini Allah caranya tidak sesuai dengan cara Allah, pendapatnyapun berlainan dengan pendapat Allah, mana mungkin ia tahan terhadap permintaan Allah? Ia sama sekali tidak berdaya hidup di hadapan Allah, ia pasti melarikan diri. 


Orang Kristen yang memakai tekadnya orang Kristen itu tidak akan tahan masuk pada gereja yang benar yang dapat memberi hayat Kristus karena yang diinginkan hanyalah keinginan yang sesuai dengan target pengharapan yang ada pada pikirannya sendiri. Disini ada berita Injil mengatakan kepada kita; Allah tidak menginginkan saya berbut baik, Allah juga tidak menghendaki saya bertekad untuk berbuat baik; Allah hanya menghendaki Kristus hidup di dalam saya. Allah tidak memperhatikan masalah berbuat baik atau tidak berbuat baik, Allah memperhatikan siapa yang berbuat baik. 

Allah tidak menganggap sudah cukup asal ada perbuatan baik, melainkan siapa yang melakukan perbuatan itu? Karena itu, cara Allah bukan menghendaki kita meniru Kristus, berbuat mirip Kristus, bukan menghendaki kita berlutut memohon Tuhan memberi kekuatan agar dapat berbuat seperti Kristus. Cara Allah ialah menghendaki kita. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. 

”Dapatkah kita membedakan ini? Bukan meniru Kristus, juga bukan memberi kekuatan kepada saya agar saya dapat memperhidupkan hidup ini, melainkan sama sekali bukan saya yang hidup. Allah tidak membiarkan saya, manusia ini, hidup dihadapanNya, melainkan Kristus hidup di dalam saya dan datang kehadapan Allah. Bukan kita meniru Kristus, juga bukan kita beroleh kekuatan Kristus, melainkan Kristus hidup di dalam kita. Inilah kehidupan orang Kristen, yaitu bukan aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup. 


Tadinya aku yang hidup, bukan Kristus sekarang bukan aku yang hidup, melainkan Kristus. Bila kita mengerti menjadi orang Kristen yang sejati maka disaat kita mengerti dan percaya saat itulah pergantian hidup terjadi dalam hidup kita hayat manusia digantikan dengan hayat Allah. Kalau seorang tidak dapat mengalami dan berkata “Bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus” ia masih belum mengetahui apa kekristenan itu. Ia belum mengetahui apa hayat Kristus itu, dan belum mengetahui apa kehidupan orang Kristen sejati itu.

Ia hanya berharap untuk mencapai ”bukan lagi aku yang hidup melainkan Kristus, Paulus tidak mengatakan dirinya berbuat sesuatu untuk mencapai taraf ini, melainkan inilah cara kehidupannya. Caranya tidak lain ialah dirinya sendiri tidak hidup, dan membiarkan Kristuslah yang hidup di dalam dirinya

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah gereja Minggu tgl. 23 Maret 2008

No comments:

Post a Comment