Translate

Sunday, 17 April 2011

MELINDUNGI ENGKAU DARI HARI PENCOBAAN

WAHYU 3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku (firman kesabaran-Ku), untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Firman Tuhan yang mana bila kita turuti untuk menantikan Dia yang mampu melindungi kita dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi?
Menuruti firman Tuhan yang merupakan jaminan untuk luput dari hari pencobaan yang akan menimpa dunia.
Pada zaman Penjanjian Lama Allah menghendaki bangsa Israel mempunyai tempat Ibadah hanya satu di Yerusalem kota Allah, tetapi bangsa ini malah membangun Sinagoge di mana-mana, inilah bangsa yang tidak menuruti Allah. Pada zaman Perjanjian Baru untuk menerima Mesias sebagai Juruselamat Anak Daud bangsa ini menolak bahkan membunuhnya, hanya ingin menggenapi tuntutan hukum Taurat saja.
Saat ini orang percaya Tuhan, Tuhan ingin menjadikan orang percaya kepadanya sebagai bejana tanah liat untuk di isi dengan hayat Kristus, malah yang diutamakan membangun gedung sebagai fasilitas yang utama .
Tuhan menghendaki agar hayat-Nya menjadi hayat yang sejati yang harus diutamakan malah pengajaran moral dan aturan hukum Taurat yang ditekankan. Maksudnya ingin mengasihi Allah justru makin jauh dari Tuhan akibat mau menggenapi tuntutan hukum Taurat. Inilah agama dalam dunia ke-Kristenan yang saat ini telah dianggap sebuah kesuksesan besar oleh anggapan sebagian orang yang menganggap dirinya orang percaya Tuhan.
Orang menganggap dirinya tetap ada di dalam Tuhan, tetapi kenyataan sama dengan orang tanpa Tuhan sebab ke-Kristenannya tetap sebagai penggenap tuntutan hukum Taurat yang sama dengan menjadikan Salib Kristus menjadi sia-sia bagi dirinya.
Menjadi orang Kristen yang dapat menuruti firmanNya,sebagai orang Kristen yang sejati harus memiliki 4 hal, yaitu:
1. pengetahuan firman injil Yesus Kristus,
2. memiliki Iman,
3. tekad-semangat-kehendak,
4. hayat Allah-kehidupan yang sejati yaitu Kristus.
Kita tidak bisa hanya memiliki pengetahuan tanpa iman , kita tidak bisa memiliki iman tanpa semangat atau tekat, kita tidak dapat hanya memiliki semangat, tanpa memiliki hayat Allah yang hidup di dalam diri kita.
Ke-Kristenan yang sejati yang dapat menuruti firmanNya adalah orang Kristen yang memiliki 4 hal yang seimbang di dalam dirinya.
Sebagian orang Kristen mempunyai semangat tekad yang tinggi dengan pengetahuan yang cukup punya iman tetapi tidak punya hayat Allah dalam dirinya, maka pemberitaannya hanya sejauh etika moral kekristenan tanpa membawa pendengarnya kepada hayat Allah yang sejati.
Ada sebagian orang Kristen punya semangat tekad melayani, tetapi tidak punya bekal pengetahuan hanya punya iman tanpa hayat yang sejati inilah dunia ke-Kristenan tanpa jaminan hidup kekal yang tidak akan binasa.
Orang Kristen semacam inilah orang Kristen yang merasa telah diselamatkan karena merasa telah percaya Tuhan, tetapi apa yang di di turuti firman Allah yang merupakan sebuah firman yang dituntut hukum Taurat yang justru yang memishkan dari kasih Allah dalam Yeaus Kristus .
Orang Kristen semacam ini tidak akan bisa memelihara firman Tuhan sebab firman Tuhan yang harus di dengarnya belum pernah di dengarnya apa lagi memeliharanya, akibat belum pernah mendengar tak mungkin memelihara firman itu. Tuhan hanya meluputkan orang yang telah mendengar firman hayat Allah yang di minta oleh Tuhan agar terus-menerus memeliharanya, baru janji Tuhan untuk melindungi dari hari kesusahan yang menimpa dunia ini akan Tuhan genapi dalam kehidupan orang Kristen yang sejati .
Janji Tuhan ini senada dengan janji Nya dalam LUKAS.
LUKAS 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Yang dimaksudkan berjaga-jaga dalam ayat ini adalah bila kita tetap menjaga keseimbangan atas pengetahuan firman agar kita tetap beriman dan semangat melayani Tuhan yang disertai hidup atas hayat Allah maka inilah hidup berjaga-jaga senantiasa, sambil berdoa. Sambil berdoa yang dimaksudkan bukan berdoa karena merasa takut akibat mendengar berita kesusahan yang akan menimpa dunia, melainkan berdoa, doa yang sama dengan doa Tuhan Yesus kepada BapaNya.
Banyak kehidupan orang Kristen dibentuk oleh pengkhotbah yang mengutamakan luaran pertumbuhan ke atas yang merupakan pohon yang berdaun lebat tidak mengutamakan pertumbuhan ke dalam, sebagai akar yang bertumbuh sampai menembus sumber air yang di bawah sebagai hayat yang tidak mengenal musim.
Alkitab merupakan firman Allah tetapi hanyalah firman Injil Yesus Kristuslah yang disebut firman hayat Allah, yang mampu memberikan hayat pengganti hayat manusia yang sementara yang dapat binasa, yang dapat binasa harus digantikan oleh yang tidak dapat biasa yaitu hayat kebangkitan Kristus.
Mengapa Yesus mengutuki pohon ara yang berdaun lebat tetapi tidak menghasilkan buah, tentunya pohon tersebut tidak berakar kebawah, sampai akarnya mendapatkan air dalam perut bumi hanya indah pada permukaan yang dibentuk oleh daun yang hijau tanpa buah yang dapat dinikmati oleh Tuhan. Bukan doa dan puasa kita yang membuat kita memperoleh hayat Allah melainkan Injil ditambahkan terus melalui pendengaran kita, maka Roh hayat itupun ditambahkan dan keduanya menyatu dengan roh kita yang membentuk hayat Allah yang ditambahkan dalam hidup kita orang percaya kepada Kristus Tuhan. Bila kita orang percaya Tuhan tanpa Injil yang terus menerus ditambahkan dalam hidup kita, kita akan kekurangan supply hayat Allah yang seharusnya ditambahkan terus-menerus dalam hidup ini selama hayat masih dikandung badan .
Menunjukkan bahwa orang kudus yang berpegang kepada firman kesabaran Tuhan serta memeliharanya akan terangkat sebelum masa kesukaran besar .
Matius 24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Masa kesukaran besar akan melanda seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Tetapi Tuhan berjanji akan membuat mereka terhindar dari hari pencobaan tersebut. Orang Kristen semacam apakah yang akan terhindar dari hari pencobaan besar tersebut? Apakah setiap orang yang merasa Kristen akan terhindar dari malapetaka pencobaan yang menimpa seluruh dunia? Orang-orang yang terhindar dari hari pencobaan besar adalah orang orang percaya akan firman hayat dan menuruti firman itu . Ada orang yang merasa telah percaya Tuhan tetapi tidak mendapat firman hayat atau telah mendengar firman hayat tetapi tidak dapat melanjutkan mungkin dapat melanjutkan tetapi tidak dapat menyelesaikannya. Inilah orang-orang kristen yang akan masuk dalam kesusahan besar pada hari pencobaan nanti.
Siksaan dahsyat atau kesusahan besar akan terjadi pada tiga setengah tahun terakhir dari zaman ini Wahyu11:2.
Wahyu 11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Kesusahan besar yang dikatakan di sini akan terjadi di Yerusalaem sebagai pusatnya dan Yudea sebagai kelilingnya, sedangkan cobaan dalam WAHYU 3:10 akan terjadi di Roma sebagai pusatnya dan seluruh bumi sebagi kelilingnya. Kesusahan besar hayan berlangsung tiga setengah tahun saja.
Kata ”hari” menurut bahasa aslinya seharusnya diterjemahkan ”jam” jadi seharusnya demikian ”Aku pun akan melindungi engkau dari jam pencobaan yang......” umpama kota Tulungagung. Bila orang mengatakan bahwa ia akan melindungi kita dari pemboman, ini berarti kita tetap berada di Tulungagung, namun kita terhindar dari pemboman itu. Kalau orang itu mengatakan, ia akan melindungi dari jam itu, ini berarti sebelum saat pemboman, kita telah diangkut pergi ke kota lain. Ketika seluruh dunia mengalami pencobaan, orang Kristen yang berpegang pada firman kesabaran Tuhan tidak sampai mengalaminya. Sebelum waktu itu tiba orang Kristen sejati telah diangkat jauh dari mata ular. Hari ini, kalau kita ingin mengikuti Tuhan (mengikuti firman-Nya], kita tidak bisa dengan sembarangan melewati hari-hari kita. Kita harus menempuh jalan Filadelfia. Janji ini bukan tanpa syarat dan tentu saja tidak berlaku bagi orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Sekarang inilah waktu untuk memberitakan injil. Kita perlu untuk memberitahu orang-orang mengenai Kristus. Selain itu, pemikiran, perasaan, keinginan dan kedambaan kita haruslah tertuju kepada kemuliaan yang di atas, yang akan kita terima pada kedatangan Tuhan kali kedua. Ë

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah Gereja tanggal 22 Juni 2008

No comments:

Post a Comment