Translate

Tuesday, 12 April 2011

SAYA SUDAH DISALIBKAN BERSAMA KRISTUS


Galatia 2:19 Tetapi saya sudah mati terhadap hukum agama --dimatikan oleh hukum itu sendiri-- supaya saya dapat hidup untuk Allah. Saya sudah disalibkan bersama Kristus.

Andaikan saya tidak disalibkan bersama Kristus, maka saya tetap saya. Bagaimana bila saya tetap saya? Pasti saya belum mati bersama Kristus dan saya pasti masih hidup dibawah hukum dosa dan hukum maut, kalau mati tetap neraka tempatnya. 

Pasti saya belum lahir baru belum dilahirkan oleh Allah belum mendapatkan hayat Kristus saya hanya serupa dengan orang Kristen tetapi sebenarnya tidaklah demikian, saya bukan orang Kristen yang sejati. 

Orang kristen yang sejati adalah orang yang sudah mati bersama Kristus di atas kayu salib pada waktu Yesus mati dikayu salib dan pada waktu itu Allah juga meletakkan saya dalam tubuhNya Kristus pada waktu Kristus mati sayapun ikut mati pada waktu Kristus bangkit dariantara orang mati pada saat yang sama juga hayatnya Kristus menjadi hayat saya maka saya tidak lagi hidup menurut hayat saya tetapi saya mejadi orang yang hidup menurut hayat Kristus yang telah mejadi hayat saya.

Untuk supaya saya sudah disalibkan bersama Kristus itu perlu pengetahuan agar kita dapat beriman sebagai dasar untuk percaya kepada Kristus, kita perlu pengenalan, pemahaman secara khusus dan mendalam, tidak dangkal, tidak sembarangan, tidak asal-asalan, perlu waktu yang lama tekun untuk mendengarkan firman yang harus di dengar atas rahasia Kerajaan Allah, tanpa ini kita hanya membangun dunia kekeristenan yang sia-sia yang tidak ada jaminan hidup yang kekal, mata kita harus dapat melihat tentang Yesus Kristus yang mati dikayau salib dan Allah telah menaruh saya ke dalam Kristus dan saya telah disalibkan dan mati bersama dengan Dia, ini adalah pekerjaan di pihak Allah 2000 tahun yang lalu. 

Pada waktu Yesus disalib Allah juga menaruh kaum pilihannya di dalam Tuhan Yesus, pada waktu dosa dibereskan diatas kayu salib manusia lama kita ikut dibereskan saat itu. Kapan Allah meletakkan dosa saya, ke atas diri Kristus? saat itu juga Allah menaruh diri saya kedalam tubuh Kristus. Dosa saya telah dibereskan diatas kayu salib dan manusia lama sayapun telah dibereskan di situ juga .

Roma 6:6 Karena kta tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan,supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya,agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Kita bukan lagi mengharapkan penyaliban dengan Kristus, melainkan telah disalibkan dengan Kristus dan fakta ini tidak berubah untuk selama-lamanya. Ketika Kristus mati diatas salib Allah meletakkan kita di dalam Kristus maka kitapun telah mati di atas salib juga. Contoh, misalnya bila kertas kosong saya beri tulisan huruf yang besar dan setelah itu kertas yang ada hurufnya itu saya robek maka otomatis tulisan itu juga ikut robek juga.

Keluaran 26:1 Kemah Suci itu haruslah kau buat dari sepuluh tenda dari lenen halus yang di pintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmii dengan ada kerubnya buatan ahli tenun, haruslah kau buat semuanya itu.

Diatas tirai bait Allah tersulam gambar kerub. Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib di Bukit Golgota tirai bait Allah terbelah bersama kerub juga.

Matius 27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah.


Ibrani 10:20 Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yaitu diriNya sendiri. Ini adalah lambang tubuh Kristus dan kitalah tubuh Kristus itu.

Yehezkiel 1:10 ; 10:20-21 Muka mereka kelihatan begini; Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri dan muka rajawali di belakang.
Itulah mahluk-mahluk hidup yang kulihat dibawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub. Masing-masing mempunyai empat muka dan bagi masing-masing ada empat sayap dan dibawah sayap mereka ada yang berbentuk tangan manusia.
Kerub mempunyai empat wajah: wajah manusia, wajah singa, wajah lembu dan wajah elang, semua lambang mahluk ciptaan. Ketika tubuh Tuhan terbelah, Allah menaruh makhluk ciptaanNya di dalamNya, karena itu merekapun ikut terbelah.

Ibrani 2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat malaikat yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Kalimat semua orang bukan setiap orang tetapi kaum yang terpilih saja. Mengalami maut bagi semua orang bagi banyak hal. Jadi segenap ciptaan lama telah usai.

Bertahun tahun kita tidak dapat mampu berbuat baik dan selalu gagal dalam kehidupan sebagai orang Kristen, tetapi sekarang Allah telah menyalibkan kita bersama Kristus di atas kayu salib. Ketika Kristus terpaku diatas salib segenap ciptaan lama kita telah terbelah kitapun turut terbelah di sana. Kita harus percaya atas kebenaran ini . Mata kita harus tercelik dan nampak bahwa dosa kita telah berada di dalam diri Kristus. Manusia lama kitapun telah mati tersalib perkara ini telah digenapi oleh Tuhan Yesus. Kegagalan kebanyakan orang Kristen justru disebabkan mereka selalu memandang pada diri sendiri.

Dan orang kristen tidak rela mati bahkan usaha untuk tetap hidup dengan tekadnya melaksanakan perbuatan baik yang hukum Taurat perintahkan. Orang beriman seharusnya memandang pada salib dan pekerjaan yang telah digenapkan di dalam Kristus. Kristus telah mati kitapun telah mati (Roma 6:6).

Roma 7:23,13 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada didalam anggota-anggota tubuhku.
Jika demikian adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata bahwa ia adalah dosa maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

Perbuatan apa yang sebenarnya yang mendatangkan kematian? Jikalau orang Kristen yang seharusnya sudah mati tetapi orang kristen tidak mau mati, kalau ia berbuat baik perbuatan baik nya berasal dari dirinya sendiri bukan perbuatan baik Allah yang melalui dirinya kalau ia berkurban bukan Allah yang berkurban melalui dirinya, kalau mau mengasihi bukan kasihnya Allah yang mengasihi melalui dirinya tetapi kasih yang ada pada dirinya sendiri maka kalau dirinya tidak lagi suka ia tidak bisa lagi untuk berbuat baik, mengasihi berkurbanpun tidak bisa karena yang melakukan bukannya Allah melalui diri kita tetapi diri kitalah yang melakukan dengan keinginannya sendiri agar layak disebut sebagai orang Kristen yang layaknya orang Kristen. 

Bukan ia menjadi Kristen karna Tuhan yang Kristen yang tinggal didalam dirinya melainkan dirinyalah yang Kristen. Orang Kristen yang masih menggunakan tekad diri sendiri sudah mati tetapi tetap ingin berbuat baik. Kristen aliran Pentakosta dengan tekatnya untuk berdoa puasa agar pergumulannya dapat terlaksana orang Protestan berpuasa asalkan motifasinya baik, tetapi buasa yang menurut kebenaran Injil adalah bila kita bergumul dan berdoa sampai lupa makan inilah puasa yang menurut kehendak Allah

Epesus 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Apakah yang di maksudkan kehendak Tuhan? bukan aku harus ke dokter mana kalau aku sakit, jodohku siapa yang menurut kehendak Tuhan dan lain lain. Ini semua adalah hal yang bukan yang sesuai apa yang dimaksudkan oleh kitab Suci ini hanyalah kepentingan kita sehari hari bukan kehendak Allah yang besar yang Tuhan inginkan. Kehendak Tuhan yang terbesar kita harus tahu yaitu Kristus mati agar kitapun mati agar kita memperoleh hayat Kristus di dalam hidup kita. 

Kita harus menjadikan sumber kehidupanku adalah Kristus inilah yang menjadi tujuan dalam rencana kehendakNYA. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengatakan bahwa aku tidak berdaya aku percaya aku memang tidak berdaya. Tuhan aku tidak mampu berbuat baik akupun tidak bertekat untuk berbuat baik jangan seperti surat Roma 7 lambang dari orang Kristen yang tidak rela mati dan tetap menggunakan tekatnya untuk berbuat ini dan itu untuk menyenangkan Allah walaupun Allah belum tentu mau atas perbuatan baik itu.

Kalaupun kita punya tekad semacam ini membuat Allah tidak berdaya dan kitapun gagal dan sia-sia tanpa memiliki keinginan Allah yaitu kehidupan hayatNya Kristus Tuhan kita.

Sejak awal kita harus belajar aku tidak hidup dan membiarkan Tuhan yang hidup. Bukan hanya Tuhan telah menyalibkan aku, aku sendiripun tidak ingin hidup lagi, aku telah disalibkan dengan Kristus sejak ini bukan aku yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Kita telah bertahun tahun salah berbuat dosa congkak, menjadi pemarah seharusnya kita sudah putus asa terhadap diri sendiri tetapi kita tetap mencoba lagi dan tetap mencoba lagi .

Galatia 2:20 Namun aku hidup tetapi bukan aku sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah gereja Jumat Agung tgl. 21 Maret 2008

No comments:

Post a Comment