Translate

Saturday, 16 April 2011

HARTA YANG TERPENDAM DI LADANG

Matius 13:44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."



Siapakah orang yang menemukan harta yang terpendam diladang itu? Orang yang menemukan harta di ladang yang disebut disini adalah Kristus, yang menemukan Kerajaan Surga dalam Matius 4:23. Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Dari awal pelayanan Tuhan Yesus dalam rumah-rumah ibadah Tuhan Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah dan dari pelayanan Tuhan Yesus dalam memberitakan Kerajaan Allah dari situlah Tuhan Yesus menemukan harta yang terpendam di ladang, lalu dipendamnya lagi. Tetapi dalam sukacita-Nya Tuhan Yesus pergi ke atas Salib

Matius 16:21 Sejak waktu itu, Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga

Inilah cara Tuhan menjual semua milikNya dan membeli ladang itu, yaitu menebus bumi yang diciptakan dan yang telah hilang itu. Pertama-tama, Kristus menemukan harta ketika Ia keluar untuk melayani. Ia menyatakan ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat”. Ketika penolakan orang-orang Yahudi terhadap Tuhan Yesus telah mencapai puncaknya, Ia meninggalkan mereka. Sejak saat itu, Ia memendam harta tersebut, tetapi juga ladang, sehingga Ia dapat menebus bumi yang diciptakan oleh Allah.

Kristus pergi ke atas salib untuk menebus bumi ciptaan Allah, karena di dalam bumi terdapat kerajaan, yaitu harta. Untuk memiliki kerajaan di atas bumi, Ia harus menebus bumi, karena bumi ini telah di cemari dan dirusak oleh kejatuhan iblis dan dosa manusia. Tuhan Yesus menjual semuanya itu agar Ia dapat memiliki dan membeli bumi dengan jalan mengorbankan apa yang Dia miliki, di atas salib untuk menebus bumi bagi harta kerajaan.

Tidak disangsikan lagi, kerajaan ini hanya ada di dalam gereja Nya. Gereja yang benar akan menjadi komunitas harta yang ada di bumi atas ciptaan Allah, ciptaan Allah yang telah dirusakkan oleh iblis dan dosa manusia sekarang telah ditebus oleh Kristus di kayu salib. Bagaikan harta yang terpendam dalam hati orang percaya, orang yang telah mendengar Injil Kerajaan Allah dan yang telah menerimanya, menyimpan, serta memeliharanya sebagai harta kerajaan yang telah di mulai sejak Injil Kerajaan Allah diberitakan, mula-mula oleh Tuhan sendiri oleh para rasul-rasul dan kemudian oleh hamba-hamba Tuhan saat ini.

Sebagai umat kerajaan, kita adalah sesuatu yang berasal dari bumi yang dicipta oleh Allah dan yang ditebus oleh Kristus. Sebagai gereja, kita adalah sesuatu yang keluar dari dunia yang telah dirusakkan oleh iblis dan dihukum oleh Allah. Harta lambang kerajaan, terpendam dalam tanah. Karena itu, harta mutlak berhubungan dengan bumi.

Namun mutiara, lambang gereja, sama sekali tidak memiliki hubungan dengan bumi. Mutiara adalah sesuatu yang dihasilkan dari laut. Dari laut yang telah rusak dan dihukum oleh Allah terdapat mutiara yang demikian indah. Sebagai gereja, kita dihasilkan dari dunia, namun kita sama sekali tidak memiliki hubungan dengan dunia.

Meskipun kita adalah mutiara yang berasal dari laut, namun kita tidak lagi berada di dalam laut. Kita telah dilahirkan kembali untuk menjadi mutiara yang indah. Dengan kata lain, kita tidak memiliki hubungan dengan dunia yang telah rusak ini. Sebagai kerajaan kita tidak memiliki hubungan dengan dunia yang telah dirusak oleh iblis, namun kita berhubungan dengan dunia ciptaan Allah dan dunia penebusan Kristus. Hal ini bukan hanya merupakan doktrin belaka, melainkan harus menjadi praktek yang sejati dari kehidupan kita sehari-hari.

Jikalau percakapan kita penuh dengan perihal duniawi, uang, dan gosip, itu menandakan bahwa kita masih dipenuhi dengan hal-hal dunia milik iblis. Inilah yang dimaksud dengan laut. Namun jika diantara kita tidak terdapat gosip maupun kritik, melainkan hanya ada Kristus, gereja, dan transformasi, ini menandakan bahwa kita adalah bagian dari bumi yang baru. Dalam bumi yang baru ini kita memiliki harta, kerajaan, dan kehidupan manusia yang tepat Disatu pihak, kita keluar dari dunia, tidak memiliki hubungan dengan dunia yang telah bobrok ini.

Dipihak lain, kita di atas bumi sebagai manusia yang tepat. Kita adalah mutiara dan harta. Kita keluar dari dunia, namun masih berada di atas bumi.

Seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah, yang dimaksud di sini adalah Kristus, yang mencari gereja untuk kerajaanNya. Setelah menemukannya dalam Matius. 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya

Dia pergi ke atas salib dan menjual semua milikNya dan membeli gereja untuk kerajaanNya. Inilah pekerjaan Raja surgawi untuk memperoleh mutiara yang indah dan berharga. Di atas salib, Ia menjual semua milikNya dan membeli mutiara itu. Mutiara yang dihasilkan dalam air kematian (dunia yang dipenuhi oleh kematian) oleh tiram yang hidup (Kristus yang hidup) yang dilukai oleh pasir kecil (orang berdosa) dan mengeluarkan sekresi hayatnya membungkus pasir yang melukai dirinya (kaum beriman), adalah bahan untuk membangun Yerusalem Baru. Karena mutiara dihasilkan dari laut, yang melambangkan dunia yang dirusak oleh iblis.

Yesaya 57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

Wahyu 17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, dimana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Maka mutiara ini pasti mengacu kepada gereja, yang berlawanan dengan orang fasik seperti laut yang berombak-ombak dan tidak dapat tenang dan arusnya menimbulkan sampah. Dan air yang banyak dimana wanita pelacur itu duduk, bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa, yang berbeda dengan gereja yang terdiri dari kaum beriman yang dilahirkan kembali, dari dunia bangsa bukan Yahudi yang sangat berharga.

Tuhan tidak hanya mencari kerajaan; Ia juga menginginkan gereja yang indah yaitu mutiara.

Menurut Wahyu 21, Yerusalem Baru didirikan dengan batu-batu permata dan mutiara. Dengan kata lain, Yerusalem Baru merupakan kombinasi antara harta dan mutiara.

Ayat 21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

Dalam Matius 13 terdapat dua hal, yaitu harta di ladang dan mutiara di laut.

Namun dalam Wahyu 21 kedua hal tersebut dikombinasikan dalam satu kesatuan. Yerusalem Baru ialah kerajaan juga gereja. Fakta bahwa istilah-istilah ini digunakan secara bergantian menunjukkan bahwa gereja adalah Kerajaan, dan Kerajaan adalah gereja.

Akhirnya, dalam Yerusalem Baru, kerajaan dan gereja menjadi satu kesatuan.

Epesus 5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Inilah gereja sebagai mutiara yang indah, yang berasal dari dunia bangsa kafir.

Jadi Gereja merupakan Yerusalem dan Kerajaan, sebagai harta dan mutiara yang nampak dan yang sedang di bentuk sampai Yerusalem Baru yang turun dari Surga dinyatakan di atas bumi yang telah Allah ciptakan ini.


Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah Gereja Minggu, 11 Mei 2008

No comments:

Post a Comment