LUKAS. 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku
14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Setiap orang Kristen harus mengalami kemajauan rohaninya. Apa yang dimaksud dengan kemajuan rohani? Bagaimana baru bisa mengalami kemajuan rohani?
Sebenarnya seorang Kristen harus menyatakan keadaan yang bagai mana baru dapat terbilang maju dalam rohaninya. Memang, pertanyaan-pertanyakan semacam ini merupakan masalah besar yang tidak mudah dijelaskan dengan sepatah atau dua patah kata saja. Mari kita cermati secara ringkas. Menurut Alkitab dan pengalaman orang saleh, kemajuan rohani tak lain adalah makin bertambahnya unsur-unsur Allah di dalam diri kita. Allah itu Roh, jika Roh Allah berdiam di dalam diri kita, maka kita sudah menjadi rohani.
ROMA. 8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Kemajuan rohani berarti unsur-unsur Allah makin bertambah di dalam kita. Misalnya pada saat Anda baru beroleh selamat, unsur Allah yang di dalam Anda adalah 100, kini karena Anda mengalami kemajuan, unsur Allah itu bertambah menjadi 200 atau 300. Itulah kemajuan rohani.
HAK KEDUDUKAN ALLAH
Semula, ketika Allah menciptakan manusia, Allah bermaksud menjadikan manusia sebagai wadah-Nya. Tuhan Allah yang kekal ialah ingin menggarapkan diriNya ke dalam diri manusia, ingin membaurkan diri-Nya di dalam batin manusia agar Dia dapat memenuhi seluruh batin manusia. Adam dan Hawa gagal justru karena mereka tidak membiarkan
Allah mencapai tujuan ini, sebaliknya mereka malah menjauhi Allah. Apakah artinya manusia menjauhi Allah? Itu tak lain ialah dalam batin manusia tidak memberi kedudukan kepada Allah. Apakah pula artinya tidak memberi kedudukan kepada Allah? Itu berarti di dalam batin manusia terdapat suatu benda atau suatu perkara yang telah menduduki manusia itu.
Ketika Adam dan Hawa makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, yang menduduki batin mereka bukan firman Allah, melainkan kenikmatan buah itu yaitu bagaimana buah itu sedap dipndang mata dan bagaimana manusia bisa memperoleh hikmat karena buah itu. Semuanya itu telah merebut kedudukan Allah di dalam batin mereka, karena itu mereka jatuh.
Asalkan ada suatu benda, perkara, atau orang telah menduduki Anda, Anda sudah jatuh di hadapan Allah. Maka kita harus senantiasa bertanya kepada diri sendiri, bagaimana keadaan batin kita sekarang ini? Sejak Anda diselamatkan hingga sekarang, masih berapakah orang, benda, dan perkara yang menduduki diri Anda, sehingga Allah tidak mendapatkan kedudukan yang layak atas diri kita? Sebab itu Allah ada di luar hati kita seperti jemaat Laodikia Allah ada di luar pintu karena tidak ada tempat di dalam Laodikia.
Renungkanlah keadaan diri Anda. Jika Roh Allah sedikit mencelikkan mata batin Anda, maka Anda akan nampak bahwa seluruh diri atau batin Anda telah dipenuhi oleh banyak perkara dan benda, hinga Allah tidak memiliki kedudukan. Hati manusia itu mirip dengan sebuah koyok, yang dapat melekat pada benda apa saja. Hati kita ada kalanya melekat pada kehidupan yang enak, ada kalanya melekat pada kepentingan atau keuntungan pribadi kita.
Jika kit sudah melekat pada suatu benda, maka kita tidak dapat mengasihi Allah dengan sebaik-baiknya. Kita tidak saja bisa melekat pada hal-hal yang ada pada kita, bahkan bisa melekat pada hal-hal yang tidak ada pada kita. Kita pun bisa melekat pada kesulitan-kesulitan kita, khayalan-khayalan,atau bahkan kemuliaan yang sia-sia.
Tidak peduli hati kita melekat pada perkara apa, asalkan satu yang telah merebut kedudukan Allah di dalam batin kita, itu berarti kita telah jatuh di hadapan Allah. Bila kedudukan Allah di dalam batin Anda telah dirampas oleh benda yang lain, maka Anda sudah menjadi orang yang jatuh. Boleh jadi Anda telah beroleh selamat selam 10 tahun; 5 tahun yang pertama keadaan Anda baik sekali, 5 tahun yang belakangan, dalam batin Anda terdapat sesuatu yang menempati kedudukan Allah. Itu berarti Anda sudah jatuh.
Walaupun saat ini Anda nasih tetap mengikut ibadah, masih berdoa dan melakukan pelayanan seperti semula, akan tetapi batin Anda telah jatuh. Tujuan Allah adalah menghendaki manusia menjadi wadahNya, asalkan kita diduduki oleh apa saja yang di luar Allah, sehingga Allah di luar kita tidak mendapatkan kedudukanNya, itu berarti kita sudah menjadi orang yang jatuh. Jadi ada tidaknya sesuatu di dalam batin Anda yang telah merebut kedudukan Allah dapat dilihat dari apakah Anda mengasihi Allah atau tidak.
MENGALAMI KEMAJUAN ROHANI
Dengan mudah kita dapat menemukan arti kemajuan rohani, dan bagaimana cara atau jalan untuk mengalami kemajuan rohani tersebut. Disisi positif, telah kita katakan di depan bahwa kemajuan rohani berarti bertambahnya unsur Allah di dalam diri kita. Sekarang pada sisi negatif, kita mengatakan bahwa kemajuan rohani adalah terbuangnya atau tersingkirnya suatu benda atau perkara dari dalam diri kita.
Dari dalam batin Anda ada sesuatu yang tersingkir atau dari diri Anda ada sesuatu yang tersingkir, itulah artinya kemajuan rohani. Misal ada seorang yang di duduki oleh kebiasaan banyak berbicara. Jika ia hendak mencapai kemajuan rohani, maka kebiasaannya itu harus di buang atau disingkirkan. Ia mengalami kemajuan rohani ketika kebiasaan banyak bicaranya itu tersingkir.
Kemajuan rohani ialah bertambahnya unsur Allah di dalam batin kita; sebaliknya kemajuan rohani pun berarti tersingkirnya unsur-unsur di luar Allah dari dalam batin kita. Jangan mengira, Anda sudah bisa mencapai kemajuan rohani hanya dengan mengikuti sekali ibadah,dan Anda merasa mengerti akan ajaran yang Anda dengar itu.
Tidak! Ditinjau dari diri Anda, kemajuan rohani bukan bertambah melainkan berkurang. Walaupun sepuluh khotbah telah Anda terima dan telah Anda pahami tidaklah berarti Anda sudah maju dalam rohani, malah sebaliknya itu mungkin menjadi suatu penghambatan.
Kemajuan rohani adalah bertambahnya unsur Allah, dan tersingkirnya unsur-unsur yang diluar Allah. Menurut Anda apakah sebenarnya kemajuan rohani itu? Apakah kemajuan rohani dapat Anda capai dengan menerima sekali atau dua kali khotbah? Tidak, tidak mungkin! Anda mendengar sebuah khotbah dan khotbah itu masuk keotak Anda , itu tidak berarti kemajuan rohani.
Tetapi kalau ada sesuatu yang tersingkir dari diri Anda, itu baru berarti kemajuan rohani. Kemajuan rohani tak lain adalah tersingkirnya unsur-unsur di luar Allah dan bertambahnya unsur Allah di dalam batin kita. Banyak orang Kristen begitu berboleh selamat segera menyingkirkan banyak kesenangan dosanya.
Namun hanya menyingkirkan dosa saja tidak cukup, Untuk mencapai kemajuan rohani, kita harus menyingkirkan benda-benda, perkara-perkara yang telah merebut kedudukan Allah satu demi satu. Yang kita perlukan tidak saja menjadi bersih, bahkan menjadi murni.
Karena itu, jangan sampai kita diduduki oleh segala sesuatu yang di luar Allah. Pada saat Allah bekerja di dalam kita dan Ia menyuruh kita menyingkirkan apa-apa yang di luar Allah, itulah saat kerohanian kita berjalan maju. Kita harus kembali bertanya kepada diri sendiri, apakah ada benda-benda yang terus menerus tesingkir dari atas diri kita? Jika tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, kita tidak akan mencapai kemajuan.
Jika selama satu bulan tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, itu berarti kita tidak ada kemajuan selama satu bulan; jika selama satu tahun tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, itu berarti sudah satu tahun pula kita tidak ada kemajuan rohani.
Seorang Kristen yang maju pesat kerohaniannya adalah seorang yang setiap hari menyingkirkan unsur-unsur di luar Allah, Hari ini ia membuang kemuliaan yang sia-sia, besok ia membuang kesombongan, beberapa hari lagi kebiasaan banyak bicara tersingkir dari dirinya, dan lewat beberapa waktu lagi, ia nampak tabiatnya yang pemarah itu juga harus disingkirkan. Ada orang yang sangat sukar menanggalkan uang atau hartanya; ada yang sukar menyingkirkan tabiatnya yang istimewa dan aneh; ada juga yang sukar sekali melenyapkan bawaan
perkara hanya dapat disingkirkan sedikit demi sedikit , mungkin harus memerlukan waktu 10 tahun baru dapat disingkirkan dengan tuntas. Kata ”disingkirkan” yang di maksutkan disini, dengan kata lain berarti mati. Mati terhadap uang berarti telah disingkirkan dari hati kita; mati terhadap tabiat berarti tabiat itu tersingkir dari dalam jiwa kita. Ditinjau dari sisi positif, kemajuan rohani adalah Allah bertambah di dalam batin kita, sedang di sisi negatif adalah ada banyak benda yang sedikit demi sedikit berkurang dari dalam kita dengan tuntas.
Kata ”disingkirkan” yang di maksudkan disini, dengan kata lain berarti mati. Mati terhadap uang berarti telah disingkirkan dari hati kita; mati terhadap tabiat berarti tabiat itu tersingkir dari dalam jiwa kita. Ditinjau dari sisi dengan tuntas. Kata ”disingkirkan” yang di maksudkan disini, dengan kata lain berarti mati. Mati terhadap uang berarti telah disingkirkan dari hati kita; mati terhadap tabiat berarti tabiat itu tersingkir dari dalam jiwa kita. Ditinjau dari sisi positif, kemajuan rohani adalah Allah bertambah di dalam batin kita, sedang di sisi negatif adalah ada banyak benda yang sedikit demi sedikit berkurang dari dalam kita.
KASIH ALLAH BEKERJA DI DALAM MANUSIA
Bagai mana benda-benda itu dapat tersingkir dari dalam diri kita? Dikatakan secara singkat ialah karena kasih Allah telah bekerja di dalam diri seorang yang beroleh karunia. Setelah menerima gerakan kasih Allah, hati orang yang beroleh karunia segera tertuju kepada Allah dan segera memberi kesempatan bagi Roh Kudus untuk bekerja di dalamnya.
Dengan berbuat demikian ia segera memperoleh terang sehingga ia nampak; begitu ia nampak, Roh Kudus segera memperkuat pekerjaan-Nya, ia juga segera taat dan menurut, demikianlah terjadinya peristiwa tersebut. Pada suatu hari, kasih Allah dengan ajaib sekali menggerakkan hati Anda, sehingga Anda berkata kepadaNya,”Ya Allah, aku mengasihi Dikau” Pada saat itu Anda menerima terang Roh Kudus dan Anda dapat nampak, kemudian Roh Kudus pun memperkuat pekerjaan-Nya, sehingga Anda dapat taat dan berkata,”Amin.”i
Saat Anda taat, segera ada benda-benda atau perkara-perkara tertentu yang tersingkir dari dalam diri Anda. Lebih banyak benda yang tersingkir dari dalam diri Anda berarti lebih banyak kemajuan rohani yang Anda alami. Tuhan Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, ” Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku LUKAS.14:33.
Ada orang yang sebentar saja sudah dapat meninggalkan semuanya, tetapi dua tahun kemudian, ia kembali lagi merangkul semuanya itu. Arti meninggalkan segala sesuatu menurut Tuhan adalah yang dikerjakan dan dipimpin oleh Roh Kudus sendiri. Pekerjaan salib itu dilaksanakan oleh Roh Kudus ke dalam diri kita. Kita baru dapat menyingkirkan sesuatu jika Roh Kudus telah melaksanakan pekerjaan salib.
Bagai mana Roh Kudus dapat melaksanakan pekerjaan salib? Asal kita ada sedikit saja hati yang terbuka kepada Nya, Roh Kudus pasti segera melaksanakannya di dalam diri kita. Tuhan Yesus di salib telah menyingkirkan segala sesuatu. Kemudian, Roh Kudus datang melaksanakannya berdasarkan tertujunya hati kita kepada Allah.
Sekali lagi kita katakan, kemajuan rohani pada sisi positif berarti.bertambahnya unsur Allah; di sisi negatif berarti tersingkirnya benda-benda milik Anda sendiri. Berapa banyak yang tersingkir tergantung pada berapa banyaknya hati Anda tertuju kepada Allah. Kiranya setiap hari dari dalam diri kita ada benda-benda yang tersingkir, itulah yng dikatakan mati setiap hari jika tidak ada benda-benda yang tersingkir, itu menunjukkan rohani kita tidak mengalami kemajuan.
Pdt. Felix Agus Virgianto
No comments:
Post a Comment