Roma
10:2-4 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka
sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
4 Sebab Kristus
adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang
yang percaya. Kristuslah penebus kita.
Allah
adil dalam membenarkan orang berdosa. Di Perjanjian Lama, ketaatan adalah akar
untuk kebenaran. Hari ini, ketaatan adalah buah kebenaran. Semakin anda melihat
anda orang benar, semakin anda akan melihat buahnya. Ketaatan Nyalah yang
menjadikan saya orang benar. Bukan oleh karena ketaatan saya, saya dibenarkan. Alkitab berkata: “ Tawanlah
segala pikiran pada pengetahuan akan Allah.
Jangan
biarkan pikiran apapun meninggikan diri lebih dari pengetahuan akan Allah ”
Semua yang ada disini berhubungan dengan Injil Roma 10 sebagai contoh
Ditulis: ” Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka ( orang Yahudi),
bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang
benar.
Kita
harus mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
untuk menentang pengenalan akan Allah. Apakah itu? Pasti ada hubungannya dengan
Injil. Orang-orang Yahudi adalah orang yang bersungguh-sungguh melakukan segala sesuatu untuk Allah. Di Israel, anda akan
melihat mereka berdoa setiap saat di tembok tepi barat. Mereka memperingati
semua hari raya. Mereka melakukan perkara-perkara jasmaniah.
Ketaatan merekan sungguh tidak bisa diragukan lagi. Tapi tanpa pengertian yang benar, banyak orang
Kristen bertanggung jawab untuk ini. Dan oleh karena mereka berusaha mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah ”
Setiap kali anda berusaha untuk mendirikan kebenaran anda sendiri, yang dalam
ilmu Teologi disebut kebenaran subyektif. Kebenaran yang diberikan. Dalam
bahasanya Tuhan, hanya ada 1 kebenaran.
Anda
memiliki kebenaran sebagai pembenaran, atau jika anda berusaha mendirikan
kebenaran anda sendiri yang subyektif, Tuhan tidak akan menerimanya. Tuhan
menyebutnya sebagai kelalaian terhadap kebenaran Allah ”Oleh karena mereka
tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaaha mendirikan
kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap
orang yang percaya ”Tuhan menyebutnya sebagai kebenaran terhadap kebenaran
Allah". Roma 10:2-4 Jadi saat anda percaya, anda tidak akan mungkin
kehilangan keselamatan anda. Mengapa? Karena bukan ketaatan anda yang
menjadikan anda orang benar dan bukan ketaatan anda yang memelihara kebenaran
anda.
Jika
ketaatan anda menjadikan anda orang benar, bagaimana ketidaktaatan anda membuat
anda kehilangan kebenaran? Tuduhan dan rasa takut yang besar akan hilangnya
hubungan dengan Tuhan. “Aku mungkin akan kehilangan keselamatanku” bukan
berasal dari Tuhan. Tuhan ingin anda yakin dan tenang.. Beberapa orang
mengingikan orang lain tidak yakin dan tenang, agar orang-orang itu terus
kembali untuk tidak percaya.
Saya
beritahu, kasih Allah adalah hal terbesar yang menggenggam hati manusia Anda
tidak dapat beribadah ke gereja hanya karena takut. Kasih Kristuslah yang
memberi kekuatan kepada kita. Saya beritahu, kasih Allah itu jauh lebih baik
dari rasa takut. Bukan rasa takut akan para pemimpin, para pengkotbah, pendeta berhentilah
menggunakan rasa takut yang digemakan dalam gereja gereja.
Karena
itu tidak akan bertahan lama. Anda tidak menerima roh keterikatan dari
ketakutan namun anda menerima roh Anak yang berseru “Bapa” Abba artinya Bapa. Tuhan ingin anda memiliki roh Anak. Jadi pikiran yang terus mendatangi
orang percaya, ”Kamu telah kehilangan keselamatan”, "Aku kehilangan
keselamatan, aku tidak menyenangkan hati Tuhan”. Iblis menggunakan bahasa di
setiap Negara dan mengatakan. Mati, mati, mati….. sehingga membuat manusia yang masih terjerat dalam rasa takut, akan lebih tercengkeram hebat.
Dia
menaruh kata-kata dalam pikiran anda. Terasa sangat nyata, jika itu benar, saya
kehilangan keselamatan. Saya telah melakukan sesuatu yang terbaik, saya tetap
merasa tidak berhasil. Betapa mulianya hari saat saya mengetahui bukanlah
ketaatan saya, tapi ketaatan Nya. Kalau dalam pikiran, kita semua berdosa, bukan
walupun dalam ketaatan, dosa perbuatan tidak kita lakukan. Anda orang berdosa dan
saya juga.
Mungkin
kita tidak pernah berselingkuh dari masa lampau sampai saat ini. Jadi,
janganlah kita berbicara tentang ketaatan dan kebenaran kita sendiri. Yang
ingin saya katakan adalah saat anda percaya dengan benar, buah dari
kepercayaan yang benar adalah kasih, sukacita dan damai sejahtera dan
pengendalian diri adalah buahnya bukan ketetapan hati, tapi adalah buah dari
percaya yang benar.
Kabar
baik? Kepercayaan yang salah menjadi sumber penyebabnya. Itulah sebabnya bahwa Injil
adalah mengenai kepercayaan yang benar. Jadi, apa yang terjadi saat iblis
menaruh pikiran jahat ini dalam pikiran anda? Abaikan saja. Anda tidak bisa
menghentikannya, Abaikan saja. Bentuk tertingi dari penolakan adalah diam. Bila iblis tetap terus mengingatkan kita, dengan tegas harus menghardik iblis.
Setiap
kali pikiran itu datang kita berkata ”Aku menghardik engkau yang menaruh
pikiran ini, dalam nama Yesus”. Meski harus sepanjang hari kita melakukan itu. Iblis
berkata ”Dia menghardik aku, tapi dia memberi perhatian kepadaku” Jadi ,
menghardik iblis bukanlah bentuk tertingi dari penolakan. Memang sekali-kali
anda perlu menghardik iblis. Namun bentuk tertinggi dari penolakan adalah
dengan mengabaikan pikiran dari iblis. Yang terburuk adalah, anda menerima
pikiran itu dan mulai mengucapkannya. Anda mulai menghidupinya. Maka benteng
itu bertumbuh semakin dalam. Abaikan saja. Itulah yang dikatakan dalam ayat dibawah ini.
2 Korentus 11:2-4 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
4 Sebab kamu
sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang
telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang
telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Injil
itu sederhana, semua mengenai Yesus. Bukan tentang anda, tetapi anda di dalam
Dia, anda memiliki sesuatu. Kristus adalah kebenaranku. Kristus adalah hikmatku,
Kristus adalah kekudusanku, Kristus adalah pembebasku, aku bermegah hanya di
dalam Kristus, dan Kristus saja. Itulah injil. Bukan mengenai saya tapi Dia.
Bukan mengenai anda, tapi mengenai Yesus. Sangat sederhana.
Pdt
Felix Agus Virgianto
4 Juli 2014
No comments:
Post a Comment