Translate

Sunday, 6 July 2014

Tidak takluk kepada kebenaran Allah.


Roma 10:2-4  Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.  
3  Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
4  Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Kristuslah penebus kita.

Allah adil dalam membenarkan orang berdosa. Di Perjanjian Lama, ketaatan adalah akar untuk kebenaran. Hari ini, ketaatan adalah buah kebenaran. Semakin anda melihat anda orang benar, semakin anda akan melihat buahnya. Ketaatan Nyalah yang menjadikan saya orang benar. Bukan oleh karena ketaatan saya, saya dibenarkan. Alkitab berkata: “ Tawanlah segala pikiran pada pengetahuan akan Allah.
Jangan biarkan pikiran apapun meninggikan diri lebih dari pengetahuan akan Allah ” Semua yang ada disini berhubungan dengan Injil Roma 10  sebagai contoh Ditulis: ” Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka ( orang Yahudi), bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

Kita harus mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun untuk menentang pengenalan akan Allah. Apakah itu? Pasti ada hubungannya dengan Injil. Orang-orang Yahudi adalah orang yang bersungguh-sungguh melakukan segala sesuatu untuk Allah. Di Israel, anda akan melihat mereka berdoa setiap saat di tembok tepi barat. Mereka memperingati semua hari raya. Mereka melakukan perkara-perkara jasmaniah.

Ketaatan merekan sungguh tidak bisa diragukan lagi. Tapi tanpa pengertian yang benar, banyak orang Kristen bertanggung jawab untuk ini. Dan oleh karena mereka berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah ” Setiap kali anda berusaha untuk mendirikan kebenaran anda sendiri, yang dalam ilmu Teologi disebut kebenaran subyektif. Kebenaran yang diberikan. Dalam bahasanya Tuhan, hanya ada 1 kebenaran.

Anda memiliki kebenaran sebagai pembenaran, atau jika anda berusaha mendirikan kebenaran anda sendiri yang subyektif, Tuhan tidak akan menerimanya. Tuhan menyebutnya sebagai kelalaian terhadap kebenaran Allah ”Oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaaha mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya ”Tuhan menyebutnya sebagai kebenaran terhadap kebenaran Allah". Roma 10:2-4 Jadi  saat anda percaya, anda tidak akan mungkin kehilangan keselamatan anda. Mengapa? Karena bukan ketaatan anda yang menjadikan anda orang benar dan bukan ketaatan anda yang memelihara kebenaran anda.

Jika ketaatan anda menjadikan anda orang benar, bagaimana ketidaktaatan anda membuat anda kehilangan kebenaran? Tuduhan dan rasa takut yang besar akan hilangnya hubungan dengan Tuhan. “Aku mungkin akan kehilangan keselamatanku” bukan berasal dari Tuhan. Tuhan ingin anda yakin dan tenang.. Beberapa orang mengingikan orang lain tidak yakin dan tenang, agar orang-orang itu terus kembali untuk tidak percaya.

Saya beritahu, kasih Allah adalah hal terbesar yang menggenggam hati manusia Anda tidak dapat beribadah ke gereja hanya karena takut. Kasih Kristuslah yang memberi kekuatan kepada kita. Saya beritahu, kasih Allah itu jauh lebih baik dari rasa takut. Bukan rasa takut akan para pemimpin, para pengkotbah, pendeta berhentilah menggunakan rasa takut yang digemakan dalam gereja gereja.

Karena itu tidak akan bertahan lama. Anda tidak menerima roh keterikatan dari ketakutan namun anda menerima roh Anak yang berseru “Bapa” Abba artinya Bapa. Tuhan ingin anda memiliki roh Anak. Jadi pikiran yang terus mendatangi orang percaya, ”Kamu telah kehilangan keselamatan”, "Aku kehilangan keselamatan, aku tidak menyenangkan hati Tuhan”. Iblis menggunakan bahasa di setiap Negara dan mengatakan. Mati, mati, mati….. sehingga membuat manusia yang masih terjerat dalam rasa takut, akan lebih tercengkeram hebat.

Dia menaruh kata-kata dalam pikiran anda. Terasa sangat nyata, jika itu benar, saya kehilangan keselamatan. Saya telah melakukan sesuatu yang terbaik, saya tetap merasa tidak berhasil. Betapa mulianya hari saat saya mengetahui bukanlah ketaatan saya, tapi ketaatan Nya. Kalau dalam pikiran, kita semua berdosa, bukan walupun dalam ketaatan, dosa perbuatan tidak kita lakukan. Anda orang berdosa dan saya juga.

Mungkin kita tidak pernah berselingkuh dari masa lampau sampai saat ini. Jadi, janganlah kita berbicara tentang ketaatan dan kebenaran kita sendiri. Yang ingin saya katakan adalah saat anda percaya dengan benar, buah dari kepercayaan yang benar adalah kasih, sukacita dan damai sejahtera dan pengendalian diri adalah buahnya bukan ketetapan hati, tapi adalah buah dari percaya yang benar.

Kabar baik? Kepercayaan yang salah menjadi sumber penyebabnya. Itulah sebabnya bahwa Injil adalah mengenai kepercayaan yang benar. Jadi, apa yang terjadi saat iblis menaruh pikiran jahat ini dalam pikiran anda? Abaikan saja. Anda tidak bisa menghentikannya, Abaikan saja. Bentuk tertingi dari penolakan adalah diam. Bila iblis tetap terus mengingatkan kita, dengan tegas harus  menghardik iblis.

Setiap kali pikiran itu datang kita berkata ”Aku menghardik engkau yang menaruh pikiran ini, dalam nama Yesus”. Meski harus sepanjang hari kita melakukan itu. Iblis berkata ”Dia menghardik aku, tapi dia memberi perhatian kepadaku” Jadi , menghardik iblis bukanlah bentuk tertingi dari penolakan. Memang sekali-kali anda perlu menghardik iblis. Namun bentuk tertinggi dari penolakan adalah dengan mengabaikan pikiran dari iblis. Yang terburuk adalah, anda menerima pikiran itu dan mulai mengucapkannya. Anda mulai menghidupinya. Maka benteng itu bertumbuh semakin dalam. Abaikan saja. Itulah yang dikatakan dalam ayat dibawah ini.

2 Korentus 11:2-4 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
3  Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
4  Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Injil itu sederhana, semua mengenai Yesus. Bukan tentang anda, tetapi anda di dalam Dia, anda memiliki sesuatu. Kristus adalah kebenaranku. Kristus adalah hikmatku, Kristus adalah kekudusanku, Kristus adalah pembebasku, aku bermegah hanya di dalam Kristus, dan Kristus saja. Itulah injil. Bukan mengenai saya tapi Dia. Bukan mengenai anda, tapi mengenai Yesus. Sangat sederhana.


Pdt Felix Agus Virgianto
4 Juli 2014

No comments:

Post a Comment