Penuh dengan Roh Roma 4:1 Jadi apakah akan
kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? Apa yang dilihat dari
Abraham bapa kita? Ia adalah bapa iman. Sehebat apapun Musa, tapi ia bukan bapa
iman kita. Sehebat apapun Daud, ia tidak menyandang gelar ini. Abrahamlah yang
menyandang, baik bagi orang Yahudi dan Kristen.
Juga bagi orang Arab. Mereka berkata
Abraham adalah bapa mereka. Benar melalui Ismail. Jadi apa yang diperoleh
Abraham melalui usaha kedagingannya? 2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan
karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di
hadapan Allah. 3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu
percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya
sebagai kebenaran."
4 Kalau ada orang yang bekerja,
upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Jadi apabila
anda mengupayakan sesuatu, Tuhan tidak dapat memperhitungkannya sebagai kasih
karunia. Jika anda dapat mendengar 10 kali berturut-turut, khotbah tentang
kasih karunia. Di minggu ke 11, kita mendengar campuran. Kita lupa 10 khotbah
sebelumnya.
Sesuatu tentang kedagingan kita. Pernah
anda mengalaminya? Kita memiliki kecenderungan alami terhadap legalisme.
Terhadap usaha, performa. Saat itulah kita lupa kasih karunia. Nyata sekali
kasih karunia bukan hal alami. Perlu Roh Kudus agar kita mengerti kasih karunia.
Karena dangkalnya pemahaman tentang Injil kasih karunia yang Paulus beritakan,
maka kebanyakan orang Kristen justru di undurkan atau mengundurkan diri, dari
kasih karunia kepada hukum Taurat, Aku tidak berkenan Ibrani 10:38 Tetapi
orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri,
maka Aku tidak berkenan kepadanya.
“Orang yang percaya bisanya mendapat
predikat orang benar bila hidup dengan Iman, bukan perbuatan, atau performa mereka". Dengan
doa dan puasa untuk mendapatkan keinginannya disetujui oleh Tuhan. Bukankah
bila Tuhan mengabulkan, adalah upah hasil pekerjaan puasa itu?
Bila kita bisa juga mendapatkannya, tahukah kita bahwa itu sudah lepas dari
Kristus. Galatia 5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan
kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Bukankah Iman
menjadi sia-sia dan janji Allah batal, dan menjadi orang yang hidup diluar
kasih karunia.
Roma 4:14 Sebab jika mereka yang
mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka
sia-sialah iman dan batallah janji itu. Tidak ada yang mengerikan dalam hidup
ini, kecuali hidup diluar kasih karunia Tuhan. Bahkan setelah kita diberkati,
kita sering berkata,” Aku tidak layak menerimanya.” Ini komentar dari orang
yang telah mendengar kasih karunia.“.” Sejak kapan kita layak menerima apapun
dari Tuhan?
Jika Tuhan memberi apa yang layak kita
terima, maka nerakalah yang kita terima. Belerang, kegelapan. Menyeramkan, ada
api, tapi gelap. Roma 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran bukan yang
percaya tapi durhaka mengapa Allah yang maha kudus, yang kekudusan Nya
tidak dapat dibelokkan yang kekudusanNya tidak bercacat bagaimana Ia dapat
membenarkan orang durhaka?
Tentu ada dasarnya hingga Ia melakukan ini.
Dasarnya adalah salib. Bila kita percaya pada Yesus dan apa yang telah Ia raih
bagi kita percaya pada Bapa yang membenarkan orang durhaka karena AnakNya, iman
anda diperhitungkan oleh Allah sebagai kebenaran. Imannya diperhitungkan
menjadi kebenaran. Iman yang bagaimana? Iman yang percaya pada apa yang Allah
katakan tentang AnakNya.
Allah berkata “AnakNya mengambil alih
tempat anda.” Dan katakan Amin. "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan,
dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Dalam
bahasa Ibrani ditulis, ”Abraham : amin Tuhan” Bila kita ke Israel hari ini dan
bertanya apa bahasa Ibrani “Iman”? Mereka jawab “Imunah” Imunah dengan kasih
karunia. Iman pada kasih karunia. Kasih karunia menghasilkan Iman.
Jadi amin berasal dari imunah. Yaitu bagian
yang pertama, imunah-amin. Jadi amin adalah percaya pada Tuhan. Bila anda
berkata amin, anda melepaskan iman. Dari sini terlihat jelas iman seperti ini,
yaitu iman yang percaya pada Tuhan, yang membenarkan orang durhaka. Suatu hari
dunia akan berkata saat Yesus datang kembali, ”Kalian berbohong! Kalian katakan Tuhan hanya membenarkan orang percaya, orang baik, yang bagus performannya.
Kalian bohong pada kami! Kalian tidak pernah mengatakan kabar baik ini.
”Dunia akan menuding Gereja dan berkata,
“Kamu berbohong.” Karena kita tidak pernah berkata bahwa sekarang Tuhan
membenarkan orang durhaka. Ketika status anda orang burhaka, Tuhan membenarkan
anda. Tentu saja, anda tidak berstatuskan orang durhaka setelah itu. Amin.
Keselamatan itu seperti kolam renang. Penuh dengan Roh, yaitu air itu.
Bila kita melompat ke dalamnya, tidak mungkin kita tidak menjadi kudus.
Kita tidak mungkin berada dibawah kasih
karunia dan tidak menjadi kudus. Seperti halnya berada di bawah air, dan tidak
menjadi basah. Ini pendapat saya. Orang berdebat: Anda dapat berada di dalam
air dan tidak basah. Pendeta harus mengajarkan jemaat untuk jadi basah. Kita
harus ajarkan jemaat masuk ke air. Kasih karunia Allah itu seperti air.
Anda sentuh kasih karunia, anda akan kudus.
Anda sentuh kasih karunia, anda sentuh kuasa. Anda sentuh kasih karunia, anda
menyentuh guru, guru terbaik. Tidak ada yang tidak bisa di lakukan oleh kasih
karunia. Anda sakit, anda perlu kasih karunia. Anda gagal anda perlu kasih
karunia. Kasih karunia sanggup membayar hutang yang anda sendiri tidak
bisa membayarnya, kasih karunia sanggup melunasinya. Kita tidak perlu Hagar
untuk membesarkan Ishak. Cukup Sarah. Hagar adalah Taurat, Sarah adalah kasih
karunia. Jangan sekali-kali membawa kembali Hagar dan anaknya Ismail di mimbar
gereja kita, ini kejahatan yang sangat keji
Galatia 4: 21-23 Katakanlah kepadaku, hai
kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum
Taurat? 22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak,
seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan
menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji diperanakkan
menurut daging adalah usaha manusia, agar Allah mau melakukan keinginan kita
berdasarkan Taurat.
Taurat mengatakan kalau mau diberkati bayar
persepuluhan, agar tingkap-tingkap langit dibukakan dan Tuhan mencurahkan
berkatnya Maleaki 3: 10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam
rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku,
firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap
langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Ini memang Alkitabiah tapi bukan untuk
kekeristenan, sedangkan bagi orang Yahudi yang telah menjadi Kristen, itupun
sudah harus tidak dilakukan sebab bukan lagi menjadi pemeluk agama Yudaisme
Ibrani 7:5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam,
mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel,
yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan
Abraham.
Dosa tidak dapat memisahkan kita dari
Kristus, tidak sama dengan Dosa Adam dan Hawa yang memisahkan Adam dan Hawa, terpisah dari Allah pada saat itu. Bagi kita yang percaya bahwa Yesus telah
menebus kita dari kutuk Taurat, yang dapat memisahkan kita dari Kristus
hanyalah bila kita kembali menjadi pelaku hukum Taurat dan mengharapkan untuk
menerimanya. Inilah yang membuat kita diluar kasih karunia, diluar Kristus
bukan milik Nya lagi. Galatia 5:4 Yang pantas bagi orang yang hidup diluar
kasih karunia adalah hukuman dan kematian.
2 Korentus 3:9a Sebab, jika pelayanan yang
memimpin kepada penghukuman itu mulia. 7 Pelayanan yang memimpin kepada
kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Jadi bila kita orang yang
menyebut dirinya orang percaya tetapi terus menerus mendapatkan pelayanan yang
membawa hukuman dan kematian. Sadar akan dosa yang terus menerus tanpa mengenal
kasih karunia Allah, maka akhir hidupnya tetap berakhir kepada kebinasaan.
Ingatlah bahwa banyak orang pergi kegereja tetapi sangat sedikit yang
diselamatkan.
Banyak orang berusaha membangun kerohanian
agar menjadi layak, tanpa tahu akan kasih Nya Allah yang begitu besar, banyak
orang dimotifasi untuk mengasihi Allah. Bila kita makin tahu kasih Allah yang
sangat besar buat kita tidak perlu dimotifasi untuk mengasihi Allah dengan
sendirinya akan mengasihi Allah karena Dia telah mengasihi kita terlebih
dahulu. 1Yohanes 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai
pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Pdt Felix Agus Virgianto
27 Mei 2014
No comments:
Post a Comment