Translate

Thursday 6 June 2013

DARAH YESUS KRISTUS


Kehidupan orang Kristen yang normal sangat berbeda dengan kehidupan orang Kristen pada umumnya. Mengenai hidup orang Kristen, rasul Paulus memberikan devinisinya dalam, Galatia 2:20 Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup didalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang didalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Paulus menyampaikan kewajiban yang Allah kehendaki bagi orang Kristen yang dapat disimpulkan dengan kata-kata. Bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup didalam aku” sabda Allah cukup jelas, Ia hanya menyediakan satu jawaban atas setiap kehidupan manusia yaitu AnakNya, Yesus Kristus. Semua pekerjaanNya atas diri kita, ialah mengesampingkan “diri” kita dan menggantikan dengan Kristus.

Agar kita mendapatkan pengampunan, Anak Allah mengganti kita mati, agar kita mendapatkan kelepasan, Anak Allah mengganti kitaa hidup. Jadi disini, terdapat dua penggantian. Penggantian di salib yang menjamin terampuninya kita, dan pengganti di batin, yang menjamin kemenangan kita.



Allah hanya memakai satu cara untuk menjawab segala persoalan kita, yaitu Ia semakin banyak mewahyukan Anak-Nya kepada kita. Jika kita selalu membentangkan fakta Injil ini dihadapan kita, kita akan tertolong dan terhindar dari banyak kekacauan dan kebingungan.

PERBUATAN DOSA DAN TABIAT DOSA

Yang menghalangi khidup manusia untuk menerima pengampunan adalah perbuatan dosa dan tabiat dosa yang masih berkuasa atas diri orang Kristen. Tidak peduli berapa banyak perbuatan dosa yang kuperbuat, semuanya selalu dikarenakan satu “dalang” dosa itu.

Jadi, selain aku memerlukan pengampunan atas perbuatan dosaku, akupun memerlukan kelepasan dari kuasa dosa. Yang pertama menjamah nuraniku, dan yang terakhir menjamah hidupku. Meskipun aku telah menerima pengampunan atas segala dosa-dosaku, kalau tabiat dosaku belum terbereskan, aku tetap belum memiliki damai sejahtera yang abadi.



Ketika untuk kali pertama terang Allah menyoroti hatiku, aku berseru mohon pengampunan, sebab aku nampak bahwa aku telah melakukan banyak dosa dihadapan-Nya. Tetapi setelah aku menerima pengampunan atas dosa-dosaku, lambat laun aku menemukan masalah yang baru, yaitu tabiat dosa.

Aku nampak, bukan hanya aku telah berbuat dosa dihadapan Allah, tetapi juga ada sesuatu yang tidak benar didalamku; ternyata aku memiliki tabiat orang berdosa. Ada satu kecenderungan terhadap dosa dibatinku, ada satu kuasa yang menarikku untuk berdosa.

Bila kuasa itu bergerak, akupun melakukan dosa-dosa. Meskipun setelah itu aku memohon pengampunan, dan benar-benar beroleh pengampunan, namun tidak lama kemudian aku berdosa lagi. Demikianlah hidupku dalam lingkaran; berdosa-diampuni-berdosa lagi.




Aku bersyukur atas berkat pengampunan Allah, tetapi aku masih memerlukan sesuatu yang lebih dari itu: kelepasan! Aku memerlukan pengampunan atas segala yang telah kuperbuat, tetapi akupun memerlukan kelepasan dari apa adanya diriku.

DARAH DAN SALIB DUA ASPEK PENYELAMATAN ALLAH


Dua aspek keselamatan : pertama, PENGAMPUNAN atas dosa-dosa kita, kedua, PELEPASAN kita dari dosa. Berdasarkan fakta tersebut, kita masih perlu melangkah lebih maju untuk memperhatikan perbedaan-perbedaannya. Didalam surat Roma ada dua keterangan perihal darah Tuhan Yesus.

Pada Bagian Pertama :
Roma 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan perdamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Roma 5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Pada Bagian Kedua :
Roma 6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.




Dalam ayat ini muncullah satu konsep baru yang mengatakan bahwa kita sudah "disalibkan" bersama Kristus. Aspek yang pertama berkisar pada pekerjaan Tuhan Yesus yang diwakili oleh "darah" yang tercurah untuk pembenaran kita melalui "pengampunan dosa-dosa".

Namun istilah itu tidak lagi dipakai pada bagian kedua, yang uraiannya berkisar pada aspek pekerjaan-Nya yang diwakili oleh "salib". Ini berarti kita harus bersatu dengan Kristus dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya.

Perbedaan ini sangat berharga! Kelak akan kita lihat, darah menanggulangi segala yang kita perbuat, sedangkan salib menanggulangi apa adanya kita. Darah menghapuskan dosa-dosa kita, sedangkan salib menghancurkan akar kemampuan berdosa kita.



MASALAH DOSA-DOSA KITA

Darah Tuhan Yesus Kristus dan nilainya bagi kita dalam menanggulangi dosa-dosa kita dan membenarkan kita dihadapan Allah.

Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa
Roma 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. 5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Roma 3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan, pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. 3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Sifat hakiki kejatuhan manusia dan jalan pemulihannya. Ketika dosa masuk ia terwujud dalam tindakan kepada Allah. Roma 5:9. Ingatlah, begitu ada ketidaktaatan, kedosaan pasti segerea menyusul. Begitu dosa masuk melalui ketidaktaatan, akibat yang pertama ialah terpisahnya Allah dengan manusia, manusia dijauhkan dari hadirat Allah.



Allah tidak dapat lagi bersekutu dengan manusia, karena sekarang ada rintangan, yang dikenal dalam Alkitab dikenal dengan "dosa". Maka, pertama-tama Allah mengatakan, "mereka semua ada dibawah kuasa dosa".

Kedua, dosa di batin manusia, yang membentuk penghalang bagi persekutuannya dengan Allah, menerbitkan perasaan bersalah didalam dirinya-perasaan dijauhkan dari Allah. Saat ini manusia sendiri dengan pertolongan hati nuraninya yang tergugah, berkata : "aku telah berdosa"

Lukas 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepada-Nya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa.
Pada satu, pihak, dosa memberikan satu dasar bagi iblis untuk menuduh kita dihadapan Allah. Pada pihak lain, perasaan bersalah kita juga memberi iblis satu dasar untuk menuduh kita dihati kita. Akibatnya, ketiga, "pendakwa" saudara-saudara seiman kita.

Wahyu 12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring disorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan kebawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam dihadapan Allah.

Sebab itu untuk menebus kita dan membawa kita kembali kepada tujuan Allah, Tuhan Yesus harus melakukan sesuatu yang mencangkup persoalan dosa, rasa bersalah, dan dakwaan iblis terhadap kita. Dosa-dosa kita harus dibereskan dulu; hal ini sudah dirampungkan oleh darah Tuhan Yesus Kristus.

Perasaan bersalah di dalam kita juga harus dibereskan dengan adanya penampakan terhadap nilai darah, hati nurani kita yang berperasaan bersalah dapat ditenangkan. Akhirnya terhadap serangan musuh dan gugatannya, Tuhan pasti menanggulanginya.


Alkitab memberitahu kita, bahwa darah Kristus mampu dan berhasil membereskan ketiga hal tersebut, terhadap Allah, manusia dan iblis. Jadi, jika kita ingin maju terus, kita mutlak perlu menggunakan nilai darah Tuhan.

Inilah yang paling mendasar. Kita wajib memiliki pengenalan yang azasi terhadap fakta kematian Tuhan Yesus sebagai pengganti kita di salib, juga pengertian yang jelas tentang khasiat darah-Nya bagi pemberesan dosa-dosa kita. Tanpa pengenalan dan pengertian tersebut, kita belum dapat dikatakan sudah mulai menempuh jalan kita.

Pdt Felix Agus Virgianto
Khotbah Minggu 28 September 2008

No comments:

Post a Comment