Translate

Thursday 18 April 2013

SEBUAH PINTU DAN SEBUAH JALAN


Dengan mengenal sejumlah aspek dalam hayat dan pengalaman seorang Kristen, perlu langkah-langkah yang berulang, atau ciri-ciri khusus. Langkah –langkah ini adalah pertama wahyu, wahyu selalu mendahului iman dan pengalaman. Melalui firmanNya Allah membuka mata kita kepada kebenaran tentang beberapa fakta mengenai anakNya. Ketika didalam iman kita menerima fakta itu, kebenaran itu baru secara riil menjadi pengalaman dalam hidup kita.


Jadi kita harus memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Wahyu [Obyektif]
2. Pengalaman [Subyektif]

Bahwa pengalaman biasanya diikuti dua hal, yaitu “melewati pintu” dan “berjalan”. Kita akan lebih jelas jika memakai istilah “pintu yang sempit” dan “jalan yang sempit”. Orang Kristen terlebih dulu masuk melalui “pintu yang sempit”. Tuhan Yesus juga pernah menyinggung tentang pintu dan jalan yang sempit, yang menuju kepada kehidupan.

Matius 7:14 “Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan dan sedikit orang yang mendapatinya”. Memang demikianlah pengalaman orang Kristen. Selanjutnya kita memiliki ciri-ciri khusu sebagai berikut :
      1.       Wahyu
      2.       Pengalaman
a.       Pintu yang sempit [melewati pos]
b.      Jalan yang sempit [menempuh perjalanan]

Kita lihat pembenaran dan kelahiran kembali kita. Hal itu dimulai dengan wahyu Tuhan Yesus mengenai pekerjaan penebusanNya atas dosa-dosa kita disalib; kemudian kita melewati pos [pintu yang sempit] pertobatan iman, yang olehnya kita bisa menghampiri Allah.


Efesus 2:13 “Tetapi sekarang didalam Kristus Yesus kamu yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus”. Pintu ini membawa kita berjalan pada jalan yang senantiasa bersekutu dengan Tuhan [jalan yang sempit], dan dasar kita agar setiap hari tetap bisa mendekati Allah adalah darah Kristus

Ibrani 10:19,22 10:19 “Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk kedalam tempat kudus” 10:22 “Karena itu marilah kita menhadap Allah dengan hati yang tulus iklas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita  telah dibasuh dengan air yang murni”

Ketika kita tiba pada kelapasan dari dosa, sekali lagi kita memiliki tiga langkah: Wahyu Roh Kudus, atau “mengetahui” Roma 6:6 “Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Pos Iman, atau “memandang” Roma 6:11 “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tatapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.


Dan Konsekrasi yang terus menerus, atau “mempersembahkan diri kita” kepada Allah Roma 6:13 “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulunya mati,tetapi sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Berdasarkan menempuh hidup dalam kebaruan hayat.

Selanjutnya karunia Roh Kudus. Inipun dimulainya dengan adanya “penampakan yang baru” terhadap ditinggikannya Tuhan Yesus ke atas tahta, sehingga mendapatkan pengalaman ganda atas Roh yang dicurahkan dan Roh yang berhuni didalam. 

Melangkah leih maju kepada perkara yang berkenan kepada Allah, kita kembali menemukan perlunya penerangan Roh Kudus, agar kita dapat Nampak nilai salib terhadap daing – seluruh hayat ego manusia. Begitu kita menerima ini, kita segera dibawa masuk ke dalam pengalaman “pintu sempit”.

Roma 7:25 “Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Didalamnya kita berhenti dari “daya upaya” diri sendiri, dan menerima dengan iman kekuatan pekerjaan hayat Kristus yang memuaskan tuntuan Allah yang riil didalam diri kita. Kemudian, segera kita dibawa menempuh “jalan sempit” agar berjalan dalam ketaan kepada Roh itu.

Roma 8:4 “Supaya tuntutan hokum Taurat digenapi didalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Proses terjadinya tiap kasus tentu tidak harus persis sama. Karena itu kita harus hati-hati untuk tidak memaksakan bentuk yang tertentu atas pekerjan Roh Kudus, tetapi pengalaman baru yang kita peroleh sedikit banyak segaris dengan apa yang telah kita bahas. Terlebih dulu mata kita tercelik, sehingga Nampak aspek baru dari Kristus dan pekerjaan yang telah dirampungkanNya, kemudian iman akan membuka pintu penuju suatau jalan.

Bahwa pembagian pengalaman orang Kristen yang kita lakukan menjadi beberapa tahap, seperti; pembenaran, kelahiran kembali, karunia Roh Kudus, kelapasan, pengudusan dan sebagainya, hanya bertujuan agar kita dapat dengan mudah memahaminya. 

Bukan berarti tahap-tahap ini harus dan selalu sambung-menyambung dalam urutan yang sudah ditentukan. Sebenarnya, jika sejak permulaan Kristus dan salibNya sudah disajikan secara penuh kepada kita, maka kita berkemungkinan menempuh sejumlah besar pengalaman sejak hari pertama hidup kristiani kita, sekalipun penjelasan yang penuh tentang hal-hal itu mungkin akan menyusul kemudian.


Semoga semua pemberita injil bisa demikian!
Satu hal yang pasti, wahyu selalu mendahului iman. Nampak dan percaya adalah dua prinsip yang mengatur hidup orang Kristen. Saat kita Nampak yang telah Allah lakukan didalam Kristus, dengan spontan kita akan beraksi “Tuhan, terimakasih kepadamu” dan imanpun menyusul dengan segera.

Wahyu adalah pekerjaan Roh Kudus yang diberikan dengan maksud menerangi dan membukakan Alkitab bagi kita, agar Ia membawa kita masuk ke dalam seluruh kebenaran.


Yohanes 16:13 “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata dari diri-Nya, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang”.
Kita harus bersandar kepadaNya, karena justru untuk itulah Ia datang. 

Ketika Anda menemui kesulitan, seperti kekurangan pemahaman atau kekurangan iman, segeralah beri tahu kesulitan anda itu kepada Tuhan, “Tuhan, bukalah mataku. Tuhan buatlah hal yang baru ini menjadi jelas bagiku. Tuhan tolonglah aku yang tidak beriman ini” Dia tidak akan mengecewakan anda.

Pdt Felix Agus Virgianto
Khotbah Minggu 14 Juni 2009

No comments:

Post a Comment