Sebagaimana pada pengampunan dosa, demikian pula pada pencurahan Roh Kudus atas diri kita, persoalannya adalah iman. Begitu kita Nampak Tuhan Yesus di salib, kita tahu dosa-dosa kita diampuni; dan begitu kita Nampak Tuhan Yesus di Tahta, kita tahu Roh Kudus telah dicurahkan ke atas diri kita. Dasar kita menerima pencurahan Roh Kudus bukan doa kita, bukan puasa kita, atau penantian kita, melainkan ditinggikannya Kristus. Orang orang yang menekankan penantian dan mengadakan “ibadah penantian” hanya akan menyesatkan umat Kristen, karena karunia itu bukanlah bagu “orang-orang tertentu saja” melainkan untuk semua orang.
Karunia itu diberikan bukan atas
dasar apa adanya kita, melainkan atas dasar apa adanya Kristus. Roh
kudus telah dicurahkan untuk membuktikan kebajikanNya dan keagunganNya, bukan kebajikan dan
keagungan diri kita sendiri. Kristus telah disalibkan, sebab itu kita telah diampuni; Kristus telah dimuliakan, sebab itu kita telah dicurahi dengan kuasa dari tempat tinggi. Semua karena Dia.
kudus telah dicurahkan untuk membuktikan kebajikanNya dan keagunganNya, bukan kebajikan dan
keagungan diri kita sendiri. Kristus telah disalibkan, sebab itu kita telah diampuni; Kristus telah dimuliakan, sebab itu kita telah dicurahi dengan kuasa dari tempat tinggi. Semua karena Dia.
Misalnya ada seorang yang belum
percaya ingin mendapatkan keselamatan, dan kita menjelasakan kepadanya jalan
keselamatan, lalu berdoa bersamanya. Seandainya ia kemudian berdoa demikian,
“Tuhan Yesus, aku percaya Engkau telah mati bagiku, Engkau dapat mencuci bersih
semua dosaku, aku benar-benar percaya,
bahwa Engkau kelak akan mengampuniku”. Yakinkah bahwa orang itu akan beroleh
selamat? Tidak.
Kapan anda benar-benar yakin
bahwa ia sudah dilahirkan kembali? Bukan ketika ia berdoa, “Tuhan aku percaya
bahwa Engkau akan mengampuni dosa-dosaku”, melainkan bila dia berdoa,” Tuhan,
teriakasih kepadaMu, karena Engkau telah mengampuni dosa-dosaku. Engkau telah
mati bagiku; sebab ditu dosa-dosaku telah dicuci bersih”.
Anda percaya bahwa seorang telah
beroleh selamat, bila doanya dari doa yang memohon Tuhan mengampuni dia beralih
ke doa yang memuji dan bersyukur. Saat demikian, ia tidak lagi memohon Allah
mengampuni dosanya, melainkan mutlak memuji Allah atas pengampunanNya; ia
memuji karena darah Anak Domba telah tertumpah.
Demikian pula, Anda dapat berdoa
dan menanti bertahun-tahun, namun tidak pernah mengalami kuasa Roh Kudus.
Tetapi ketika anda berhenti memohon Tuhan mencurahkan RohNya ke atas diri anda,
sebaliknya dengan penuh iman anda memujiNya karena Roh itu telah dicurahkan,
sebab Tuhan Yesus telah dimuliakan, anda segera menemukan bahwa persoalan anda
telah terselesaikan.
Puji Allah! Tidak seorangpun
diantara kita anak-anakNya yang perlu bergumul atau menanti Roh Kudus
dicurahkan baru bisa mendapatkan pencurahan Roh Kudus. Ingatlah, Yesus bukan
akan dijadikan Tuhan! Ia telah menjadi Tuhan dan Kristus. Sekarang Dia adalah
Tuhan. Sebab itu aku bukan akan menerima Roh Kudus, aku telah menerima Roh
Kudus.
Hal ini mutlak adalah soal iman,
dan terwujud demi wahyu. Bila mata kita tercelik dan Nampak bahwa Roh Kudus
telah dicurahkan, karena Yesus telah dimuliakan, maka doa-doa kita akan menjadi
puji-pujian.
Semua berkat rohani kita terima
dengan dasar yang pasti. Karunia Allah diberikan dengan Cuma-Cuma, tetapi ada
satu keadaan yang harus dipenuhi di pihak kita, sebelum kita dapat menerimanya.
Dalam Firman Tuhan ada satu bagian yang menyatakan keadaan atau syarat menerima
pencurahaan Roh Kudus, “Bertobatlah dan
hendlah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi
kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Kisah Rasul 2:38-39
Ayat ini menyinggung 4 hal :
1. Pertobatan
2. Pembaptisan
3. Pengampunan
4. Roh
Kudus
Dua hal yang didepan adalah
syarat , dan dua hal yang dibelakan adalah karunia. Syarat apakah yang harus
dipenuhi kalau kita ingin mengalami pengampunan dosa? Menurut ayat-ayat
tersebut ada 2 : bertobat dan dibaptis.
Syarat pertama ialah bertobat, yang berarti mengubah
pikiran! Dulu aku menganggap dosa adalah hal yang menyenangkan, tetapi iki aku
mengubah pikiranku terhadapnya; dulu aku piker dunia adalah tempat yang
menarik, tetapi iki aku tahu keadaan yang sebenarnya; dulu aku menganggap
menjadi orang Kristen adalah suatu hal yang sangat kasihan, tetapi kini aku
memandangnya berlainan.
Dulu aku mengganggap beberapa
perkara di dunia ini sangat menyenangkan hati, kini aku menganggapnya
memalukan, dulu aku mengira sesuatu itu sama sekali tidak berharga, kini aku
memandangnya sangat berharga. Inilah perubahan pikiran dan inilah pertobatan.
Jika seorang tidak mengalami perubahan sedemikian rupa dalam pikirannya, ia
tidak akan mengalami satu perubahan yang sejati dalam kehidupannya.
Syarat kedua ialah baptisan. Baptisan adalah pernyataan
lahirian dari iman yang batiniah. Ketika didalah hati aku benar-benar percaya,
bahwa aku telah mati, telah dikubur, dan telah bangkit bersama Kristus, maka
akupun minta dibaptis. Dengan berbuat demikian, aku mengumumkan apa yang
kupercayai secara pribadi. Baptisan adalah pernyataan iman.
Demikianlah syarat pengampunan
dosa yang ditetapkan Allah – bertobat, dan iman yang dinyatakan secara umum.
Sudahkah anda bertobat perubahan
pikiran? Sudahkah anda bersaksi secara umum tentang kesatuan anda dengan Tuhan?
Lalu, sudahkan anda menerima pengampunan dosa-dosa dan karunia Roh Kudus? Anda
berkata, sudah menerima karunia yang pertama, tapi yang kedua belum. Tetapi
jika anda telah memenuhi dua syarat, Allah tentu memberi anda dua karunia!
Mengapa anda hanya mengambil satu? Bagaimana dengan yang kedua?
Misalnya anda pergi ke took buku,
memilih sebuah buku yang terdiri atas dua jilid seharga 100.000 rupiah. saya
pun membayar 100.000 rupiah. tetapi karena kecerobohan saya, sejilid buku
tertinggal di meja kasir, dan saya bergegas pulang. Ketika saya sampai dirumah,
dan menyadari kecerobohan tersebut, anda pikir, apa yang akan saya lakukan?
Saya tentu segera kembali ke took buku itu lagi untuk mengambil buku yang
tertinggal, tanoa berpikir untuk membayar lagi buku itu. Saya perlu
mengingatkan penjual buku itu bahwa kedua buku itu telah saya bayar lunas, dan
kemudian memintanya untuk memberika buku jilid kedua itu. Setelah itu, saya
tentu pulang dengan riang dari took itu sambil memegang buku milik saya yang
tadi tertinggal itu.
Tidakkah anda melakukan hal yang
serupa bila anda mengalami hal yang sama? Ya, mungin sekarang anda mengalami
hal yang sama. Kalau anda telah memenuhi syarat-syaratnya, anda berhak menerima
dua karunia, bukan hanya satu. Anda telah mengambil satu, mengapa tidak datang
dan mengambil yang lainnya.
Katakanlah segera kepada Tuhan,
“Tuhan, aku telah memenuhi syarat untuk menerima pengampunan dosa dan karunia
Roh Kudus, tetapi aku telah dengan bodoh mengambil yang pertama saja. Kini
setelah sekian lama, aku kembali kepadaMu untuk mengambil karunia Roh Kudus,
dan memujiMu atas hal itu”
Pdt. Felix Agus
Virgianto
Khotbah Minggu 8
Februari 2009
No comments:
Post a Comment