Translate

Thursday 18 April 2013

4.PELAKSANAAN PENANGGULANGAN DOSA.


Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa ada dua aspek yang berkaitan dengan perkara menanggulangi dosa: pertama adalah catatan dosa kita di hadapan Allah; kedua adalah fakta perbuatan dosa. Karena itu, ketika kita melaksanakan penanggulangan dosa, harus mencakup kedua aspek ini. 

Pertama, catatan dosa harus dihapuskan, dan kedua, harus menanggulangi fakta perbuatan dosa

Penghapusan catatan dosa kita di hadapan Allah adalah berdasarkan penebusan Tuhan di atas salib. Tuhan kita menanggung hukuman keadilan Allah bagi kita. DarahNya memuaskan tuntutan hukum Allah bagi kita, karena itu, semua catatan dosa kita di hadapan, Allah telah dihapuskan.

Tetapi, jika menghendaki fakta obyektif ini menjadi pengalaman subyektif kita, kita masih perlu menerapkannya. Mengenai penerapan ini, kita akan membahasnya menjadi dua tahap: sebelum kita diselamatkan dan sesudah kita di selamatkan. KISAH RASUL.10:43. Mengatakan ”.........siapa saja yang percaya kepadaNya, akan mendapat pengampunan dosa melalui namaNya.” 


Ini adalah perkataan rasul Paulus ketika memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya. Ia memberi tahu mereka bahwa semua dosa yang mereka lakukan sebelum diselamatkan akan diampuni asal mereka mau percaya. 

Jadi penghapusan catatan dosa kita sebelum kita diselamatkan tergantung pada percayanya kita, tergantung pada kita melalui percaya. 1YOHANES 1:9 mengatakan “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia (Allah)......mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Kata-kata ini ditulis oleh rasul untuk mereka yang telah diselamatkan, memberi tahu kita bahwa terhadap semua dosa yang kita lakukan setelah kita beroleh selamat, begitu kita nampak dosa-dosa itu di bawah terangNya, kita harus mengakuinya di hadapan Allah; demikian kita akan diampuni dan dibasuh bersih. 

Karena itu, setelah kita diselamatkan, penghapusan catatan dosa kita tergantung pada pengakuan dosa kita. Di sini penerapannya ialah melalui pengakuan dosa. Jika kita tiak mengaku dosa, Allah tidak akan mengampuni, tidak akan membasuh. Pada saat kita mengaku dosa, kita mendapat pengampunan dan pembasuhan. 

Jika kita mengaku dosa saat kita masih di bumi, kita akan mendapat pengampunan saat masih di bumi. Jika kita mengaku dosa dalam Kerajaan yang akan datang, baru kemudian mendapatkan pengampunan. Pengampunan ini disebut pengampunan dalam Kerajaan. Pendek kata, semua dosa yang kita lakukan setelah kita beroleh selamat akan mendapatkan pengampunan karena kita mengakuinya. 

MENANGGULANGI DOSA DAN HAYAT 


Setelah kita melihat setiap butir dari masalah penanggulangan dosa ini, kita tahu bahwa masalah penanggulangan dosa ini bukanlah peraturan hukum Taurat, melainkan tuntutan dan dorongan alami dari hayat Allah di dalam kita. Jika kita hidup dalam persekutuan dan mentaati tuntutan perasakan hayat ini untuk menanggulangi dosa, maka kehidupan rohani dan pelayanan kita akan menjadi kuat dan bebas, kita akan sering menerima terang untuk mengenal perkara-perkara rohani dan hayat Allah di dalam kita akan bebas dan mencapai pertumbuhannya dengan cepat. 

Sebaliknya, jika keadaan rohani kita tidak normal, tidak ada terang, perasakan batiniah lemah, kacau dan tertekan, baik yang terjadi pada orang kudus pribadi ataupun gereja korporat, kebanyakan penyebabnya adalah kurangnya penanggulangan dosa. Inilah ukuran yang sangat tepat. 

Tempat dimana Jesus jatuh pertamakali saat membawa salib
sumber : http://popsehat-kb.blogspot.com/2010/04/traveling-jalan-penderitaan-stasiun-ii.html
Karena menanggulangi dosa erat hubungannya dengan hayat rohani kita, maka kita harus terus-menerus mengalami pelajaran ini. Meskipun pengalaman ini bukan yang dalam, tetapi tidak ada seorang pun yang begitu rohani sehingga dapat berkata bahwa dirinya tidak perlu menanggulangi dosa. Sukar untuk lulus dari pelajaran ini. 

Karena itu, kita tidak seharusnya hanya bertanya kepada diri sendiri, apakah kita pernah mengalami pengalaman ini, tetapi kita juga harus bertanya kepada diri sendiri, apakah kita sekarang masih hidup di dalam pengalaman ini. Sebagaimana kita tidak hanya perlu mencuci muka, tetapi juga perlu mencuci muka setiap hari. Jika kita telah mencuci muka kita tiga tahun yang lalu dan setelah itu belum pernah mencucinya lagi, wajah kita tentu sangat menjijikkan! 


Demikian juga, kecuali setiap hari kita bisa tidak berbuat dosa, kita tidak perlu setiap hari menanggulangi dosa. Pernah seorang pemuda yang saleh bertanya kepada seorang hamba Allah mengenai bagaimana bertumbuh di dalam hayat rohaninya. Hamba Allah itu berbalik bertanya kepadanya. “Sudah berapa hari Anda tidak menanggulangi dosa” Hal ini memang benar, jika kita ingin hayat rohani kita bertumbuh, kita harus menanggulangi dosa. 

Pada hari kita tidak menanggulangi dosa, pada hari itu hayat rohani kita tidak bertumbuh; setiap hari menanggulangi, setiap hari hayat rohani akan bertumbuh. Ini adalah prinsip yang pasti. Somoga Allah membelaskasihani kita sehingga kita dapat maju terus.

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah Minggu 15 November 2009

No comments:

Post a Comment