Translate

Friday 15 April 2011

GEREJA DI TIATIRA


Wahyu 2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.
2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku--
2:28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Gereja di Tiatira lambang gereja di dalam kemurtadan, Gereja dengan sekuat tenaga menandaskan bahwa Kristus adalah anak Maria. Karena itu, disini Tuhan dengan serius menyebut diriNya anak Allah, untuk menentang bidah ini.

Dalam bahasa Yunaninya Tiatira artinya kurban wangi-wangian, atau kurban yang tidak putus-putusnya. Sebagai tanda gereja di Tiatira melambangkan gereja yang sepenuhnya terbentuk sebagai gereja dengan sistem kepausan universal pada akhir abad keenam Gereja ini penuh dengan kurban, seperti yang ditunjukkan dengan misa-misanya yang tiada henti-henti.

Ketika menanggulangi gereja yang duniawi, gereja di Pergamus, Tuhan menyebut diri-Nya sebagai Yang mempunyai pedang tajam bermata dua. Dalam menanggulangi gereja di Tiatira, Dia menyebut diri-Nya, sebagai Yang mempunyai mata bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga yang mengkilap. Gereja yang duniawi perlu ditanggulangi oleh firman Tuhan yang memukul dan membunuh, sedangkan di sini perlu penghakiman dari mata–Nya yang menyelidik dan kaki-Nya yang menginjak.

Gereja di Tiatira mempunyai banyak pekerjaan dan pelayanan. Yang dikerjakannya pada hari-hari terakhir, lebih banyak dari pada yang semula (Ayat 19).

Elisa, Ahab dan Isebel
Perempuan di sini, sama dengan yang dinubuatkan oleh Tuhan dalam (Matius 13:33). Perempuan yang memasukkan ragi {melambangkan perkara yang jahat, bidah dan kafir} kedalam tepung halus {melambangkan Kristus sebagai kurban sajian yang memuaskan Allah dan manusia}. Perempuan ini juga adalah pelacur besar dalam Wahyu 17 yang mencampurkan perkara Illahi dengan perkara yang keji Izebel istri kafir Ahab, adalah lambang dari gereja yang murtad (ayat 20). Nabi adalah orang yang berbicara untuk Allah dengan kuasa Allah .

Di sini Tuhan memakai Izebel sebagai lambang, bahwa gereja di Tiatira mengangkat dirinya sendiri sebagai nabiah, yang berpura-pura menerima kuasa dari Allah untuk berbicara bagi Allah. Dalam gereja di Pergamus, ada ajaran Bileam dan Nikolaus. Ajaran-ajaran ini akan tetap tinggal dalam gereja yang murtad ini. Selain itu, gereja di Tiatira sendiri mengajar, menyuruh umatnya mendengarkan dia melebihi mendengarkan Firman kudus Allah.

Orang-orang yang bergabung dengannya akan di bius oleh ajarannya yang bidat dan agamawi, sehingga tidak menghiraukan Kristus sebagai hayat dan suplay hayat mereka, seperti yang dinyatakan oleh pohon hayat dan manna yang tersembunyi, yang pernah Tuhan janjikan kepada gereja di Epesus dan Pergamus (ayat7:17).

Gereja yang murtad dipenuhi dengan segala macam perzinaan dan berhala. Dalam pasal 17, dia bahkan disebut ”pelacur besar ”

Kelebihan gereja di Tiatira (Ayat 19). Pekerjaan: baik kasihnya, maupun imannya, baik pelayanannya, maupun ketekunannya. Bahkan pekerjaan yang terakhir melebihi pekerjaannya yang pertama. Walaupun di pandangan mata gereja di Tiatira giat semangat dalam kasih dan iman tetapi karena prinsip dasar yang salah maka kelebihan gereja di Tiatira tidak dapat menutupi kebidatannya.

Ancaman Tuhan bila tidak bertobat dari kebidatannya, maka Tuhan akan melemparkannya dalam ranjang orang sakit, mestinya ranjang tempat istirahat menjadi tempat penyiksaan bagi gereja yang murtad. Dan akan dilemparkan dalam kesukaran yang besar, anak-anaknya akan dibunuh, Dia yang menguji pikiran dan hati membalas menurut perbuatanNya.

Tetapi bagi orang lain yang di Tiatira yang tidak mengikuti ajaran itu ,dan tidak mempraktekkan yang disebut seluk beluk iblis. Tuhan mengatakan Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Kita bisa saja hidup di kota yang sama seperti Tiatira, tetapi hindari masuk gereja yang sama dengan gereja yang serupa dengan gereja di Tiatira karena gereja seperti di Tiatira akan tetap ada sampai Tuhan Yesus datang kembali.

Bagi yang bertelinga dan menang, karena banyak orang yang punya telinga tetapi tidak pernah mendengar atau memang tidak mau mendengar orang semacam ini tidak akan bisa menang justru ikut melakukan apa yang di lakukan di dalam Gereja di Tiatira dan merasa telah melayani Tuhan. Tetapi bagi orang yang disebut menang adalah orang yang berani meninggalkan sistem yang menjadi sistim gereja di Tiatira, itulah pemenang yang di maksutkan dalam ayat 26. Dan Tuhan akan mengkaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa. Kapan itu akan terjadi pada waktu kita tinggal bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun dalam kerajaan Nya nanti.

Dalam nubuatan ini Tuhan menunjukkan, bahwa gereja yang murtad sakit sampai tidak tertolong lagi dan terus berbaring sampai dihakimi untuk terakhir. Ini bukan mengacu kepada kerusakan yang dialami oleh gereja dari zaman ke zaman {7:14}, juga bukan kesusahan besar yang akan menimpa semua orang yang tinggal di bumi pada tiga setengah tahun terakhir zaman ini {Matius 24:21}, melainkan bagian khusus penderitaan yang akan Tuhan timpakan kepada gereja Tiatira ketika Dia menghakiminya (Ayat 23). Hal ini mungkin mengacu kepada permusuhan gereja di Tiatira oleh Allah melalui Antikristus dan pengikutnya {17:16-17}.

Wahyu 17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.
17:17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi


Antikris dan kesepuluh rajanya membinasakan gereja Tiatira yang murtad. Hal ini berasal dari Allah. Pembinasaan yang demikian tidak seharusnya dipandang sebagai martir, melainkan suatu penghakiman pembalasan Allah. Kesepuluh tanduk dan binatang itu akan membenci pelacur tersebut, dan membuatnya gersang.

Ini berarti Antikris dan kesepuluh raja itu akan menganiaya gereja Tiatira yang murtad. Hal ini akan terjadi pada permulaan kesusahan besar. Mereka akan membuat agama Romawi gersang dan telanjang, berarti mereka akan membinasakannya, merampas kekayaannya, melucutinya tanpa sisa, mereka akan memakan dagingnya, berarti mereka akan membunuh anggota tubuhnya dan mereka akan membakarnya dengan api hingga habis, berarti mereka akan membasminya dengan tuntas. Babil dalam hal ini Babil yang agamawi.

Yang dimaksudkan seluk beluk iblis mengacu kepada hal-hal yang misterius. Gereja di Tiatira mempunyai banyak misteri atau teori–teori yang dalam. Jemaat iblis ayat.9 berlawanan dengan gereja yang menderita tahta iblis ayat.13. berpautan dengan gereja yang duniawi dan seluk beluk iblis ada dalam gereja yang murtad.

Agama dengan jemaat dunia yang dibawah tahta iblis dan filsafat misteri iblis, semuanya digunakan iblis untuk merusak dan menghancurkan gereja. Pekerjaan Ku mengacu kepada hal-hal yang telah digenapkan dan yang sedang digenapkan oleh Tuhan, berlawanan dengan pekerjaan gereja yang murtad di bawah pengaruh iblis .

Memerintah bersama Kristus atas bangsa-bangsa dalam kerajaan seribu tahun merupakan pahala yang diberikan kepada pemenang.

Wahyu 20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Janji Tuhan dengan tegas menyiratkan bahwa mereka yang tidak menjawab panggilan Tuhan yang tidak mengalahkan dunia kekeristenan yang merosot tidak bisa berbagian dalam pemerintahan Kerajaan seribu tahun. Dalam Kerajaan Seribu Tahun, orang yang berkuasa (memerintah) adalah orang yang menggembalakan.

Mazmur 2:9 Engkau akan meremukan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."

Allah memberikan kuasa kepada Kristus untuk memerintah bangsa-bangsa dan Kristus memberikan kuasa yang sama kepada para pemenang Nya.

Ayat.28.Ketika Kristus menyatakan diri untuk yang pertama yang melihat bintang Nya bukan agamawan Yahudi, melainkan orang-orang majus (Matius 2:2,9-10).

Pada pernyataan-Nya yang ke dua, Kristus akan menjadi bintang timur (bintang fajar) bagi pemenang yang menantikan kedatangan Nya dengan berjaga-jaga. Tetapi terhadap semua yang lainnya, Dia hanya tampil bagaikan matahari (Maleaki 4: 2).

Dalam Alkitab angka ”tujuh” ini terbentuk dari enam tambah satu, seperti enam hari ditambah satu hari sama dengan satu minggu atau terbentuk dari tiga tambah empat, seperti dalam kedua pasal ini yang membagi tujuh gereja menjadi satu kelompok tiga gereja dan satu kelompok empat gereja.

ilustrasi
Pada akhir ketiga surat yang pertama, telinga untuk mendengar lebih dulu disinggung, kemudian panggilan untuk menang. Pada akhir keempat surat yang terakhir, urutannya berkebalikan. Ini membuktikan, bahwa ketiga gereja yang pertama membentuk satu kelompok, dan keempat gereja yang kemudian membentuk kelompok yang lain.

Enam tambah satu terlihat dalam penciptaan Allah, sedangkan tiga ditambah empat dalam ciptaan baru Allah, gereja Nya. Karena segala sesuatu diciptakan dalam waktu enam hari, maka angka enam melambangkan penciptaan, khususnya melambangkan manusia yang diciptakan pada hari yang ke enam, karena hari yang ketujuh, sebagai penutup dari enam hari, adalah perhentian Allah, maka angka satu melambangkan Pencipta yang unik.


Sebab itu enam tambah satu melambangkan bahwa segala sesuatu diciptakan bagi Allah untuk menggenapkan ketetapan kehendak-Nya Allah pencipta yang unik ini adalah tritunggal yang ditunjukkan dengan angka tiga. Karena penciptaan diwakili oleh keempat mahluk ciptaan dihadapan Allah {4:6-9}, maka angka empat melambangkan mahluk ciptaan, khususnya melambangkan manusia.

Sebab itu, tiga tambah empat berarti Allah ditambahkan kepada manusia yang diciptakan, agar dengan demikian ketetapan kehendak Nya tergenapi. Gereja bukan hanya satu ciptaan baru melainkan ciptaan dengan Pencipta sebagai Allah Tritunggal yang disalurkan kedalamnya. Gereja adalah angka tujuh yang sejati, yaitu tiga yang sejati (Allah Tritunggal) ditambahkan kepada empat yang sejati (manusia ciptaan). Karena itu angka tujuh mengacu kepada perampungan pergerakan Allah, pertama-tama dalam ciptaan lama, kemudian dalam ciptaan baru yaitu gereja-Nya.

Pdt. Felix Agus Virgianto
Kotbah gereja Minggu 27 April 2008

No comments:

Post a Comment