Translate

Tuesday 12 April 2011

Mengapa banyak orang Kristen masih menjadi hamba dosa?


Roma 6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Mengapa banyak orang Kristen masih menjadi hamba dosa? Mengapa masih berstatus orang berdosa? Bukankah ayat ini mengatakan manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya. Mungkinkah orang tersebut belum ada dalam Kristus, sehingga mereka tetap hidup di bawah hukum dosa dan hukum maut. Bila hukum dosa dan hukum maut tetap menjadi tuan yang tetap menjadi penghuni yang berkuasa dalam hidup kita maka penderitaan maut adalah bagian yang membuat kita harus menderita maut dan tempat penyiksaan sebelum maut itu sendiri menjemputnya.

Roma 7:20, 22, 23, 13 Bila kita masih hidup di bawah hukum dosa dan hukum maut maka:
7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
Mengapa bila kita tidak ingin beribadah, tidak ingin berdoa, tidak ingin membaca alkitab kita menganggap kitalah yang tidak menginginkan? Menurut ayat yang kita baca bahwa karena hukum dosa dan hukum mautlah yang masih berkuasa atas kita. Akibat dosa yang masih berkuasa atas kita maka kita tidak dapat meresponi hal-hal yang rohani, dalam hal tanggung jawab, dalam hal kewajiban kita kepada pusat Kerajaan Surga.
7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.

Bila kita sudah tidak meresponi hal-hal yang rohani, kita harus tahu bahwa yang ada pada kita adalah hukum dosa dan hukum maut dan Hukum Roh Hayat Allah tidak ada pada kita sehingga yang kita lakukan tidak sesuai dengan batin akal budi kita. Yang kita inginkan hanyalah kegiatan-kegiatan yang hanya menyenangkan diri bukan kehidupan yang menghidupkan yang dapat menjamin kelangsungan hidup untuk mendapatkan hidup yang tidak binasa.

7:13 maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

Bila kita tetap menjadi tawanan dosa dan anggota tubuh kita menjadi penghalang untuk menerima Hayat Kristus maka yang kita anggap baik menurut kita justru yang mendatangkan pemberontakan yang mendatangkan kematian bagi kita.

Ilustrasi: Air dalam gelas adalah hidup kita. Sirup yang ditambahkan adalah Firman Hayat Kristus.

Setiap kita mendengarkan khotbah mimbar ini, inilah sirup yang ditambahkan. Sirup yang ditambahkan terus-menerus dan dapat menyatu dengan air kehidupan kita akan merah seperti sirup, tetapi bila sirup yang dimasukkan ke dalam gelas air itu tidak dapat menyatu dengan air kehidupan kita, maka Firman tetap Firman dan aku tetap aku, inilah tanda orang Kristen yang sebenarnya telah ikut kegiatan Kristen tetapi belum dilahirkan dari Allah.

Matius 13:24-30, 36-43 berisi tentang Perumpamaan perihal Kerajaan Surga.
Dalam perumpamaan ini Kristus mendirikan Kerajaan Surga bukan dengan cara berperang atau dengan memberikan banyak pengajaran, melainkan dengan menaburkan diriNya sebagai benih Hayat Kristus dalam diri manusia kaum pilihanNya.

Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Artinya: jika Kristus sebagai benih biji tidak mati, Kristus tidak dapat menghasilkan banyak buah. Kristuslah sebutir biji benih yang telah mati itu yang menghasilkan banyak buah itu maka melalui kematianNya dan kebangkitanNya telah melahirkan kita kembali.

1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Bukan kita hanya sekedar mengenal kebangkitan Kristus dan kedangkalan perihal pengetahuan kita tentang kebangkitanNya karena sejauh pengenalan tentang kebangkitan Kristus, sejauh itulah iman yang dapat kita miliki yang embuat kita tidak dapat bertumbuh dalam Hayat Kristus yang telah Allah sediakan di dalam Kristus buat kita yang mendengarkan Firman dan mempercayaiNya.

Benih yang bukan saja Firman Kerajaan Surga, tetapi juga kita yang telah menerima benih hidup. Kita juga benih yang baik sebagai anak-anak Kerajaan Surga. Kerajaan Surga mulai didirikan ketika Gereja dibangun pada hari Pentakosta yaitu pada waktu perumpamaan kedua ini digenapi.

Matius 16:18-19 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

surga huruf kecil melambangkan gereja Tuhan saat ini. Gereja hanya dapat melepaskan apa yang telah dilepaskan di surga, kita hanya dapat mengikat atau melepaskan apa yang sudah terikat atau terlepas di surga.

Setelah pendirian Kerajaan Allah oleh terbangunnya gereja, situasi KerajaanAllah di bumi berubah kalau Kerajaan Allah itu didirikan dengan anak-anak Kerajaan yaitu dengan gandum, tetapi anak-anak si jahat yaitu benih lalang yang bertumbuh mengubah situasi. 

Maka terjadilah perbedaan antara Kerajaan Surga dan penampilan lahiriahnya. Anak-anak Kerajaan Allah membentuk Kerajaan dengan benih, yaitu Kristus yang telah mati bagi kita, sedangkan anak-anak si jahat membentuk Kerajaan si jahat dengan menebar benih lalang yang membentuk penampilan lahiriah yang saat ini disebut dunia kekristenan.

Ayat 28 Karena lalang tidak boleh dicabut, maka lalang dan gandum itu tumbuh di ladang dunia ini. Kaum beriman sejati dan kaum beriman yang palsu hidup di dunia kekristenan saat ini.
ayat 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktunya menuai. Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbung.

Masa menuai adalah penutupan zaman dan penuai adalah malaikat. Pada penutupan zaman, Tuhan aakan mengutus malaikatnya pertama untuk mencabut semua lalang, semua batu penyandung dan mereka yang tidak benar dan mengikat mereka berberkas-berkas dan membakar dengan api dalam lautan api (ayat 40-43).

Jadi, seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api demikian juga pada akhir zaman Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka mengumpulkan segala sesuatu yang menyebabkan orang berdosa dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api, di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar!
Di sini kita melihat bahwa penghukuman atas lalang sangatlah serius, sebab mereka yang mengacaukan, menghalangi dan merusak seluruh rencana Allah.

Dilanjutkan khotbah minggu berikutnya dalam kitab Wahyu 2:8-11

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah gereja Minggu tgl. 16 Maret 2008

No comments:

Post a Comment