Translate

Saturday 16 April 2011

INJIL YESUS KRISTUS ADALAH SUMBER HAYAT YANG SEJATI

KOLOSE 3:4a Nah, sumber hidupmu yang sejati adalah Kristus
Bagaimana kita bisa menjadikan Kristus itu menjadi sumber Hayat yang sejati dalam hidup orang Kristen?
Apakah Hayat Kristus itu? Bagai mana kita mendapatkan Hayat Kristus agar menjadi hayat kita?
Apakah Hayat Kristus itu perlu dimiliki oleh semua orang Percaya?



Hayat Kristus itu adalah Hayat Allah, KeIlahian diri Allah sendiri. Hayat Allah adalah sifat Allah sendiri yang di sebut cahaya terang dan terang yang dimaksud adalah terang Hayat yang memberi hidup kepada orang Percaya. Percaya kepada perkataan Tuhan Yesus yang dikatakan sebagai Roh dan Hidup, inilah Hayat Allah yang ditanamkan dalam hidup orang Percaya pada Tuhan atas perkataan Firman Injil yang diberitakan kepada kita mula-mula oleh Tuhan diteruskan oleh para Nabi dan para Rasul dan akhirnya melalui orang Percaya sebagai hamba-Nya yang diutus-Nya.

Banyak orang memberitakan Nama Yesus tetapi tidak otomatis telah memberitakan Injil Yesus Kristus. Banyak orang memberitakan Firman tetapi tidak otomatis telah memberitakan Injil Yesus Kristus. Tetepi orang yang memberitakan Injil Yesus Kristus pasti Ia telah memberitakan Nama Yesus dan FirmanNya!

Injil Yesus Kristus yang diberitakan membuat orang yang percaya atas pemberitaan itu disebut orang Percaya dan pada waktu kita mendengarkan berita injil Yesus Kristus yang mati tersalib buat kita dan kita oleh Bapa telah disatukan dalam tubuh Tuhan Yesus di atas Kayu Salib pada waktu itulah kita dilahirkan kembali oleh Allah melalui percaya atas pemberitaan Injil Yesus Kristus dan Firman perkataan inilah yang disebut oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Banyak orang menganggap Injil Yesus Kristus hanya untuk orang yang belum menjadi Kristen (belum pernah ke gereja), bukan untuk diberitakan melalui mimbar Gereja. Mereka menganggap semua orang yang masuk gereja sudah tahu bahkan telah percaya Injil walaupun yang mereka tahu adalah Injil yang dangkal, yang merupakan benih yang ditaburkan tetapi tidak pernah bisa hidup di dalam orang Kristen, karena setiap beribadah di Gereja, yang di dengar hanyalah dorongan moral bagaimana beretika menjadi orang Percaya, bagai mana bisa diberkati dalam mengiring Tuhan, bagai mana tekad kita dalam mengasihi Tuhan sehingga banyak orang yang membabi buta ingin melaksanakan tekadnya agar dapat masuk Surga kalau mati.

Orang yang mengandalkan tekadnya atas dorongan dari luaran, dari orang lain yang memacu moralnya yang membuat pikirannya didorong oleh emosinya dan membuahkan tekad yang menjadikan dirinya menjadi pelaksana, termotivasi orang lain dan membuat keputusan dengan tekadnya sendiri ini bukan Hayat Allah.

Injil Yesus Kristus bukan hanya untuk orang yang belum percaya (yang belum ke gereja) tetapi Injil Yesus Kristus khususnya bagi orang yang percaya, karena yang disebut orang percaya bila kita terus-menerus mendengar dan dapat menerima, menyimpan dan memeliharanya itu dasar nya kita percaya.

Bukan sekali mendengar Injil Yesus menerima keselamatan karena percaya dan seterusnya hanya puas mendengar ajaran moral yang diberitakan setiap kita beribadat, kita hanya puas diajak ibadah yang terus menerus berkembang dengan memakai pikiran dari orang-orang yang merasa dipakai Tuhan, dengan sistem hanya mengembangkan bagaimana mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya tanpa memberikan Hayat Allah yang terkandung di dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber Hayat yang sejati.

Bila orang percaya dan Gereja memakai cara demikian, apa bedanya Gereja Tuhan dengan peternakan ayam Horen yang hanya di ambil telur sebanyak-banyaknya (produsen telur) tetapi telur tanpa hayat ayam. Ayam Horen adalah salah satu korban pemilik kandang ayam, walaupun ayam dapat terus bertelur tetapi telur-telur yang tidak pernah menjadi ayam, hanya telur yang menjadi makanan korban tanpa dapat menjadi ayam yang hidup sebab tidak pernah ada telur ayam Horen yang memiliki hayat ayam.

Bila Gereja Tuhan tidak memiliki Hayat Tuhan, maka orang percaya hanya menjadi korban pembiusan ketidakmengertian dan kebodohan untuk kepentingan manusia yang memakai Nama Tuhan agar dianggap orang yang diutus Tuhan, atau orang yang saleh. Inilah tipu daya gereja kandang ayam, kandang ayam Horen yang menghasilkan banyak telur tanpa hayat ayam.

Gereja Tuhan ada itu hasil dari Injil Tuhan Yesus, melalui kebangkitan-Nya Gereja lahir, setiap hari pertama (hari Minggu) orang Percaya beribadah di Gereja inilah bukti kebangkitan Kristus dan berdirinya Gereja Tuhan dan perintah-Nya Gereja agar memberitakan Injil-Nya karena di dalam Injil-Nya itulah Hayat Allah di dalam Kristus di suplai melalui Gereja-Nya, tanpa Gereja menyuplai Hayat Kristus sebagai Hayat yang sejati bagi orang yang Percaya, maka Gereja hanya menghimpunkan telur-telur yang tanpa hayat ayam dalam telur ayam itu, yang tidak beda dengan Gereja di Pergamus yang kawin dengan dunia dan Gereja di Tiatira yang murtad, nampaknya memberitakan Nama Yesus dan memberitakan firman tetapi tanpa Hayat Kristus yang bisa membuat kita menjadi serupa dengan Kristus.

Kelahiran baru hanya untuk melihat Kerajaan Allah, orang yang melihat Kerajaan Allah itu adalah orang yang memiliki kesadaran akan adanya Allah artinya orang itu bertobat. Bertobat adalah berbalik dari kehidupan lama agar kita menerima hidup yang baru dalam Kristus, pertobatan adalah perubahan hidup dalam pikiran dan dalam Roh baru orang tersebut telah memiliki Hayat Allah. 
Orang percaya yang sejati, Kekeristenan yang memiliki Hayat Allah dalam Kristus untuk menjadi bekal orang Percaya menerima Hidup Kekal, hidup yang tidak dapat binasa. Seperti telur ayam kampung, yaitu telur yang dihasilkan dari ayam yang telah dibuahi oleh penjantannya, walaupun telur itu luarannya tidak beda dengan ayam Horen, yang membedakan telur ayam Kampung itu adalah hayat ayam yang ada di dalam telur ayam itu sendiri, untuk membuktikan telur itu ada hayat ayam, telur itu perlu dierami oleh induk ayam selama 21 hari, baru hayat ayam dapat menjadi ayam kecil yang hidup. 
Sepintas ayam kampung yang dibuahi yang memiliki hayat ayam dengan telur ayam horen tanpa dibuahi penjantan tanpa hayat ayam nampak sama bahkan nampak lebih besar dan menarik sama dengan lalang sepintas nampak sama dengan gandum hanya akhirnya yang membedakan jenis kedua gambaran ini.

Begitu juga di dalam Matius 25:1-12 Perumpamaan Kerajaan Surga diperumpamakan dengan 10 gadis yang menyongsong mempelai laki-laki yang 5 gadis bijaksana dan yang 5 bodoh selama mempelai belum datang nampaknya tidak ada perbedaan, tetapi pada waktu mempelai datang itulah yang memisahkan 5 yang bijaksana dan 5 yang bodoh, kebodohan lambang dari orang Percaya yang hanya menjadi korban pemimpin Gereja yang hanya mengutamakan target jumlah tanpa memberikan Hayat Allah yang tidak beda dengan ayam horen yang ditarget menjadi hanya sebagai ayam bertelur tanpa pejantan yang dapat memberi hayat ayam.

Seperti hayat ayam didalam telur ayam, demikian Hayat Allah dalam Kristus yang ada di dalam roh orang Percaya. Hayat ayam di dalam telur yang dibungkus dengan kulit ari dan kulit telur masih harus mengalami proses untuk menjadi seekor anak ayam, demikian Hayat Allah dalam Kristus yang tinggal di dalam roh orang Percaya.

Hayat ayam dalam telur harus dierami oleh induk ayam selama 21 hari, selama 21 hari hayat ayam dalam telur akan terbentuk mulai kepala tubuh sampai pada kaki ayam ,anak ayam dalam telur untuk pertumbuhan perlu makanan, makanan yang telah disediakan dalam telur adalah putih telur sampai anak ayam terbentuk dalam kulit telur setelah cukup waktunya anak ayam punya kekuatan untuk memecahkan kulit telur maka keluarlah anak ayam itu. Demikian orang Percaya dalam Kristus melalui aku disalib bersama dengan Kristus Galatia 2:19b Aku telah disalibkan dengan Kristus.

Kematian dalam Kristus merupakan proses orang Percaya yang memiliki Hayat Allah, Kristus yang tinggal di dalam roh orang Percaya memiliki persamaan dengan proses hayat ayam dalam telur ayam yang harus mengalami kematian dalam kulit telur, melalui pengeraman oleh induk ayam. Demikian orang yang telah lahir baru, orang yang telah memiliki Hayat Allah harus mati bersama Kristus untuk menerima Hayat Kristus dalam kebangkitan-Nya.

Setelah orang Percaya menerima Hayat Allah dalam kelahiran baru, ini bukan langkah akhir melainkan langkah awal untuk masuk proses pengeraman oleh Gereja lokal, Gereja dan orang percaya harus rela dierami dan mengerami sampai Hayat Allah dalam diri orang Percaya dapat tumbuh, pertumbuhan orang Percaya adalah dengan makan, makanan Manna seperti Bangsa Israel di padang gurun, Bangsa Israel dapat berjalan selama 40 tahun hanya memakan makanan yang Allah sediakan yaitu Manna. 
Sama dengan anak ayam sebelum keluar dari telur dengan kulit yang membungkus anak ayam, anak ayam hanya makan putih telur sampai tiba waktunya anak ayam mempunyai kekuatan untuk memecahkan kulit telur. Demikian juga anak-anak Allah dalam Gereja lokal harus menjadi orang percaya yang rela dierami oleh Gereja lokal dan Gereja harus jadi Induk yang mampu mengerami orang Percaya dengan memberi makanan yang dapat memberi pertumbuhan Hayat Allah yang tinggal di dalam roh orang Percaya.

Induk ayam yang tidak rela atau tidak mampu mengerami akan mangakibatkan telur itu menjadi busuk, demikian juga Gereja lokal harus rela dan mampu untuk memberi makanan kepada orang Percaya yang dipercayakan kepadanya. Tanpa pengeraman orang percaya akan seperti telur yang bonor.

Bagi Gereja lokal yang tidak rela atau tidak mampu memberikan Roh Hayat Allah sebagai makanan bagi pertumbuhan Hayat Allah dalam diri orang Percaya, pasti Gereja akan memberikan makanan dari pohon pengetahuan dengan cara berganti-ganti orang yang memberi makan orang Percaya atau orang Percaya berganti ganti Gereja lain, inilah cara iblis menipu Gereja dan orang Percaya agar tidak dapat makanan yang harus orang Percaya makan sebagai makanan buah dari pohon Hayat yaitu Injil Yesus Kristus yang menjadi sumber Hayat yang sejati kita. 
Allah menghendaki orang Percaya dapat makan buah dari pohon Hayat di taman Firdaus, bukan makan buah dari pohon pengetahuan! Bila Gereja lokal tidak mampu memberikan makanan dari Pohon Hayat pasti Gereja hanya memberikan kepada orang Percaya makanan untuk tetap mempertahankan anggota Gerejanya dengan makanan dari pohon pengetahuan. 
Gereja lokal hanya menjadi penyelenggara ibadah yang pemberitaannya hanya sebatas moral atau jiwani yang hanya membangkitkan emosi memberi motivasi agar punya tekad untuk mengasihi Tuhan yang mereka anggap itu adalah Hayat Allah yang bekerja dalam rohnya. Orang yang tidak memiliki Hayat Allah mungkin dapat berbuat seolah-olah telah memiliki Hayat Allah dengan mengubah prilaku atas usaha semangat yang termotivasi dari luaran, bukan buah Hayat Allah yang bekerja di dakalam roh kita.

Yang keluar dari diri Allah dan masuk kedalam diri orang Percaya yaitu Firman, Roh Kudus dan Hayat Allah.

1. Firman membuat orang Percaya menjadi beriman, Firman telah menjadi daging yaitu Anak Manusia Yesus Kristus, Firman ini yang menjadikan yang tidak ada menjadi ada pada waktu penciptaan.

2. Rohkudus diberikan kepada orang Percaya, Rohkudus ini mengurapi orang Percaya sehingga orang Percaya punya penolong dalam dirinya khususnya mengingatkan kepada orang percaya perihal Firman-Nya yang pernah didengarnya, Roh Kudus dalam diri orang Percaya sebagai yang mengajar, sehingga orang Percaya tidak perlu diajar oleh orang lain karna pengurapan-Nya mengajar kamu tetang segala sesuatu dan pengajaranNya itu benar. Rohkudus dalam orang Percaya menjadi Kuasa Allah yang dapat dipakai oleh orang Percaya untuk mengalahkan Iblis dan setan yang telah di kalahkan oleh Tuhan Yesus di Kayu Salib dan Kuasa penyakit atas Hukum dosa dan Hukum maut.

3. Hayat Allah adalah Keilahiannya Allah sendiri atau dirinya Allah sendiri dan Sifatnya Allah yang wujutnya sebagai Terang Allah, Terang Allah ini memberi kehidupan kepada ciptaan Nya, Terang pertama pada hari pertama penciptaan Terang itu memberi kehidupan kepada tumbuh-tumbuhan, Terang yang kedua terjadi pada hari ke empat Allah menciptakan Matahari, Bulan dan Bintang Terang yang ke dua memberi kehidupan kepada mahluk hidup dan Terang yang ketiga terjadi pada hari ketujuh Allah memberikan pohon Hayat dalam taman Firdaus, inilah Hayat Allah yang Allah sediakan bagi umat kepunyakan-Nya yang di ciptakan menurut gambar dan teladanNya.

Dari ketiga yang keluar dari dirinya Allah, Hayat Allahlah yang memberikan kehidupan yang kekal yang tidak dapat binasa bagi orang Percaya yang memiliki dan yang memeliharanya. Bukan berarti Firman dan Rohkudus menjadi tidak penting, Firman dan Rohkudus tetap penting karena Firman dan Rohkudus adalah sesuatu yang bekerja sama dengan Hayat Allah untuk menyatu dengan diri orang Percaya bercampuraduk sampai menjadi satu dalam diri orang Percaya sehingga orang Percaya menjadi serupa dengan Kristus yang telah menjadi sumber Hayat yang sejati untuk menggantikan pohon Hayat di Taman Firdaus Allah.

Jadi orang tidak cukup hanya tahu Firman, menerima Roh Kudus, tanpa bertumbuh dalam Hayat Allah dalam Kristus. Bila orang Percaya hanya berhenti pada pengetahuan Firman saja itu tidak lah cukup, dipenuhkan Roh Kudus saja juga tidaklah cukup harus dapat bertumbuh didalam Hayat Allah karna inilah yang membuat hidup orang Percaya mendapat jaminan pewaris Kerajaan-Nya yaitu kehidupan Kekal yang tidak dapat binasa hidup bersama Tuhan dalam dunia Kekekalan.

Orang percaya tahu Firman itu tidak salah itu benar, tetapi kalau kita hanya sebatas tahu Firman tanpa menerima Hayat Allah atau telah menerima Hayat Allah tetapi tidak bertumbuh dalam Hayat Allah karena Hayat Allah tidak diberitakan sebagai anugerah yang disediakan bagi orang Percaya, maka orang Percaya tetap binasa.

Orang Percaya merasa telah menerima Roh Kudus dan merasa bangga telah memiliki Roh Kudus tanpa mengerti bahwa Roh Kudus itu bukan Hayat Allah, Roh Kudus dikaruniakan untuk mengurapi orang Percaya bukan untuk memberi hidup kekal, hanya Hayat Allah yang memberi jaminan hidup kekal kepada kita yang Percaya kepada-Nya

Bila keIlahian Allah sebagai Terang yang menjadi sumber Kehidupan semu orang Percaya, maka Terang itu bukan untuk di cari diusahakan ataupun diupayakan dengan kegiatan kita melainkan untuk diterima melalui anugerah yang diberitakan, alangkah sialnya bila kita mau percaya pada Tuhan tetapi sial kalau sampai mati kita tetap belum menerima Hayat Allah sebagai Terang pemberi hidup itu. 
Kita telah diperdayakan oleh hukum yang lain yaitu Hukum Dosa dan Hukum Maut yang membawa anggota tubuh kita kepada yang tidak kita inginkan. Sebab itu kita perlu belas kasihan Tuhan saja agar Tuhan memberikan Anugerah-Nya dengan membawa kita untuk bisa mendengar tentang Hayat Allah dan menyatu dengan roh kita sampai hayat manusia lama kita digantikan dengan Hayat Allah yang menjadi satu–satunya Hayat yang sejati bagi orang Percaya.

Hayat Allah yang merupakan Terang hanya bisa kita terima, seperti kita tidak dapat mencari Matahari bila matahari belum waktunya terbit, pada waktu matahari telah terbit maka kita dapat kesempatan untuk menerima sinarnya Matahari sebagai kehidupan semua mahluk, demikian Terang Allah hanya bisa kita terima Terang Cahayanya melalui pemberitaan Injil Kerajaan Allah yang diberitakan melalui mimbar Gereja lokal, bila Gereja lokal menyadari batapa pentingnya pemberitaan Injil Yesus Kristus sebagai sumber Hayat yang sejati orang Percaya, bukan perbuatan baik jahat orang percaya yang dianggap sebagai buah kelahiran barunya.

Perbuatan baik bukanlah buah Hayat tetapi buah pengetahuan sebagai buah yang telah dimakan oleh Adam dan Hawa yang membuat Ia di usir dari tama Firdaus, hal ini tidak bisa dipakai oleh Gereja Tuhan untuk memperbaiki moral agar melalui moral kita mengharapkan menerima Hayat Allah, karena Hayat Allah bukan perbaikan moral dan etika tetapi Hayat Allah adalah keIlahian diri Allah sendiri, yang tidak ada kaitannya dengan buah pengetahuan yang telah menjelma sebagai buah yang dihasilkan oleh Iblis dan setan, yang merupakan hidup kita yang lama, oleh sebab itu hidup orang percaya harus telah disalibkan bersama dengan Kristus dan sekarang kita hidup dengan hidup baru, dengan perjanjian yang baru dan telah meninggalkan perjanjian yang lama yang hanya membawa kita kepada penghukuman dan dosa untuk kebinasaan yang kekal.

Di dalam Kerajaan Yang Kekal nanti tidak diperlukan Terang ciptaan atau terang, melainkan Terang yang dari pada Allah sendiri yaitu Terang Roh Hayat Allah sendiri.

Sejauh mana penerimaan dan pemahaman kita terhadap Roh Hayat yaitu Injil Yesus Kristus, sejauh itu juga Hayat Allah yang menjadi Hayat yang hidup dan tumbuh di dalam hidup orang percaya, sejauh itu juga jaminan dan pemeliharaan Allah terhadap kita yang percaya kepada Nya.

Pdt. Felix Agus Virgianto

No comments:

Post a Comment