1 Korintus 11 : 10 Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Perempuan, melalui penudungan kepala sebagai lambang dari Gereja yang memperlihatkan penundukan itu. Secara nyata memperlihatkan kepada “para malaikat” atas penundukan diri Gereja kepada Kristus Yesus sebagai kepala tubuh-Nya yang masih ada di bumi ini.
1 Korintus 6 : 3 Tidak tahukah kamu bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?
Jadi penudungan yang melambangkan ketaatan itu sama dengan penghakiman atas malaikat! Keuntungan spiritual bila kita melakukan apa yang telah dikatakan oleh firman Tuhan, firman Allah itu adalah pedang Roh.
Efesus 6:13-17 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenaran dan berbaju sirahkan keadilan, kakimu berkasutkan keselamatan untuk memberitakan injil damai sejahtera dalam segala keadaan, pergunakanlah perisai iman sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah.
Tudung merupakan perlengkapan senjata untuk membuktikan Gereja yang tunduk dibawah Kristus yang telah menang kita harus tetap berdiri dengan teguh berkatakan kebenaran ini keadilan atas kedaulatan Tuhan dalam mentaati akan perintah agar keselamatan yang sempurna tergenapi dalam kita agar Injil mendapat tempat di dalam hati yang damai sejahtera dalam keadaan apa pun agar iman tetap menjadi perisai dalam hidup kita sebab dengan demikian panah api dari si jahat akan di padamkan oleh ketaatan Gereja atas penundukan diri yang dilambangkan dengan tudung kepala sebagai ketopong keselamatanmu
1 Korentus 14 : 37 – 38;
14 : 37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
14 : 38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
Bila orang kristen tidak mengindahkan perintah aturan ordo administrasi Allah maka Tuhan tidak akan mengindahkan mereka juga. Dia yang memberi perintah yaitu Tuhan, ini termasuk para malaikat yang menjadi malaikat pelindung Gerejanya, umat yang di dalamnya. Kalau kita mempertontonkan bahwa kita ada dibawah kepemimpinan Kristus yang menjadi kepala Gereja.
Kejadian. 24 : 65 Katanya kepada hamba itu; Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita? Jawab hamba itu: ”Dialah tuanku itu” Lalu Ribkah mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia.
Ribkah lambang Gereja yang bertemu Kristus yaitu Ishak mengenakan tudung kepala setelah melihat Ishak dari kejauhan. Gereja yang tunduk kepada firman Tuhan di lambangkan seperti seorang istri yang tunduk kepada suaminya. Perempuan bukan hanya sekedar memakai tudung kepala melainkan bagaimana perempuan menempatkan dirinya sebagai ciptaan yang secara ordo administrasi Allah ditemptakan dibawah laki laki.
Bila perempuan tidak bertudung bila berdoa artinya ia tidak dapat menerima natur kewanitaannya dengan benar. Perempuan dengan bertudung kepala sebagai ekspresi ketaatannya kepada laki laki sebagai aturan ordo adminitrasi Allah. Perempuan yang memakai tudung kepala adalah perempuan yang mengerti menempatkan dirinya dengan benar dalam ordo adminitrasi Allah dalam ciptaan.
1 Korentus 11:10 mengatakan ”Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa (taat kepada wewenang) di kepalanya oleh karena para malaikat”.
Alkitab tidak menetapkan harus menudungi kepala dengan benda apa, hanya mengatakan harus menudungi kepala, yaitu menudungi kepala yang ada rambutnya. Mengapa harus berbuat demikian? Oleh karena para malaikat, itulah alasannya. Ini adalah sungguh suatu pengajaran yang sangat ajaib. Dengan adanya tanda wibawa {taat kepada wewenang}di atas kepala para perempuan itu adalah karena malaikat.
Orang Kristen semua tahu sejarah perbuatan dosa yang dilakukan malaikat. Iblis adalah pemberontak. Bagaimana iblis bisa memberontak? Sebab ia hendak meninggikan dirinya setara dengan Allah sebagai Kepala. Kitab nabi Yesaya 14. mengatakan bahwa ia hendak meninggikan dirinya sendiri, hendak naik ke atas surga supaya dapat setingkat dengan Allah yang menjadi Kepala. Dengan kata lain malaikat telah menonjolkan kepalanya di hadapan Allah
Dalam Yesaya 14. Iblis terus mengatakan “Aku hendak, aku hendak, aku hendak naik ke atas surga, aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang bintang Allah. Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, ingin menyamai yang Maha Tinggi. Ayat 13-14. Iblis justru hendak melakukan hal hal yang demikian. Itu asal-usul kejahatan penghulu malaikat. Wahyu 12 menunjukkan, ketika Iblis jatuh, ia telah menyeret sepertiga malaikat lainnya bersama sama dengannya .ayat.4 Ia tidak tunduk di bawah wewenang Sang Kepala dihadapan Allah, ia sendiri ingin menjadi kepala.
Itulah kejatuhan malaikat. Hal ini, tanda taat kepada wewenang yang di kenakan di atas kepala wanita ditujukan kepada para malaikat. Saat ini hanya di dalam Gerejalah terdapat tanda ketaatan itu di atas kepala para perempuan atas Gereja yang juga mau taat. Ini berarti, ”Aku menudungi kepalaku, aku tidak berkepala, aku tidak menjadi kepala. Kepalaku tidak tampil keluar, aku menerima laki laki sebagai kepala, yaitu menerima Kristus sebagai Kepala, dan aku menerima Allah sebagai Kepala.
”Tetapi para malaikat telah memberontak. Itulah artinya” oleh karena para malaikat”. Aku mengenakan tanda menaati wewenang di atas kepalaku. Aku adalah orang yang menudungi kepala. Hal ini merupakan satu kesaksian yang paling baik terhadap para malaikat yang telah jatuh; maka tidak heran kalau Iblis selalu menentang masalah penudungan kepala.
Banyak pemercaya yang acuh yang menolak penudungan karena kurangnya penjelasan yang jelas atas pemercaya yaitu dunia kekristenan saat ini. Sebab perkara ini merupakan perkara yang memalukan Iblis itu sendiri. Kita telah melakukan perkara yang tidak Iblis lakukan di hadapan Allah. Apakah dunia kekristenan mau menyamai Iblis dengan berbuat seperti yang di lakukan oleh iblis juga?
Di dalam gereja, Allah telah memperoleh apa yang tidak Ia peroleh dari antara malaikat yang telah jatuh, kalau ada malaikat yang tidak mau tunduk kepada Allah dan Kristus, sehingga seluruh dunia menjadi kacau balau. Masalah kejatuhan malaikat, kejatuhan iblis, lebih gawat daripada kejatuhan manusia. Tetapi apa yang tidak dapat Allah peroleh atas para malaikat, telah diperoleh-Nya di dalam Gerejanya yang mentaatinya.
Bila dalam gereja para perempuan mau belajar mentaati untuk menudungi kepalanya. Dengan demikian ada satu perkara yang tidak terucapkan dan tidak perlu diucapkan, yaitu menyatakan suatu kesaksian kepada para malaikat di surga, bahwa di Gereja Allah telah memperoleh apa yang ingin Ia peroleh. Itulah sebabnya perempuan harus mengenakan tanda mentaati wewenang di atas kepalanya oleh karena para malaikat.
Namun dalam hal ini mungkin ada yang bertindak ekstrim, yaitu mengira laki-laki sebagai kepala, maka perempuan harus mentaati wewenang laki-laki. Jika demikian, dalam segala perkara perempuan harus berada pada posisi taat secara membabi buta dan mereka akan kehilangan fungsinya. Ini merupakan sikap yang ekstrim. Paulus mengatakan bahwa masalahnya tidak sedemikian.
”Sekalipun demikian “ ini hanya merupakan kesaksian pada lahiriahnya. Memang kesaksian luarnya begitu, tetapi bagaimanakah aspek dalamnya? ayat 11 menerangkan ”Sekalipun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan”. Apa arti tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan? Maka Pulus menjelaskannya.”Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki demikian pula laki- laki dilahirkan oleh perempuan.”
Pdt. Felix Agus Virgianto
No comments:
Post a Comment