Translate

Saturday, 7 May 2011

TUDUNG KEPALA SEPRANG PEREMPUAN [BAGIAN 3]

MAKNA PENUDUNGAN KEPALA

1 Korintus 11 : 4 – 5
11 : 4 Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
11 : 5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Melalui ayat ini kita nampak apa maksud penudungan kepala itu.


Makna penudungan kepala ialah: aku tunduk di bawah aturan ordo adminitrasi Allah, aku menerima kedudukan itu. Aku sekali kali tidak berani berkata, ”Karena aku telah menerima kasih karunia, maka aku boleh menghapus meniadakan membatalkan aturan ordo adminitrasi Allah.

Hal ini kupikirpun seharusnya aku tidaklah berani, apa lagi membantah menolaknya, malah aku harus menerima ketetapan Allah itu. Bagaimana Kristus menerima Allah sebagai Kepala Nya, setiap laki-laki juga menerima Kristus sebagai Kepala. Demikian pula, pada aspek perwakilan, perempuan menerima laki laki sebagai kepalanya. Jadi, penudungan kepala berarti: seolah-olah aku tidak berkepala, aku menudungi kepala.

Prakteknya memang perempuanlah yang menudungi kepalanya, tetapi pada hakekatnya Kristus dihadapan Allah juga menudungi kepala, dan setiap laki-laki di hadapan Kristus pun menudungi kepala. Hanya saja, alam perakteknya Allah hanya menyuruh perempuan di hadapan Nya menudungi kepalanya. Sungguh ini perkara yang mengherankan! Justru ini merupakan prinsip yang sangat mendalam, yang sangat besar sangkut pautnya; ini sekali kali bukan perkara yang sepele. Banyak orang mungkin tidak dapat menerima perkara penudungan kepala, sebab mereka sama sekali tidak mengetahui aturan ordo administrasi Allah.

Kecuali gereja mengetahui aturan ordo administrasi Allah, barulah gereja orang Kristen dapat memahami kebenaran penudungan kepala. Masalahnya Kristus dihadapan Allah menudungi kepala Nya, maka akupun wajib menudungi kepala dihadapan Allah. Aku menudungi kepala sehingga kepalaku tidak kelihatan dan tidak tertampil. Allahlah kepalaku. Pada hakekatnya, Allah menghendaki setiap orang menudungi kepalanya. Kristus itulah Kepalaku, maka kepalaku sendiri tidak boleh di tonjolkan, tidak boleh kelihatan. Dalam kesempatan ini saya katakan setiap jemaat wanita Kristen dalam jemaat ini, Allah telah menetapkan laki laki menjadi kepala kalian.

Pada zaman modern ini manusia tidak mengenal wewenang Allah, seperti dewasa ini, hanya di dalam gereja-Nyalah Tuhan meminta supaya penudungan kepala itu dipraktekkan. Karena itu, perkara ini adalah perkara kita mau menjadi orang Kristen sejati atau tidak. Di dalam gereja Allah menuntut agar setiap orang Kristen menerima sistem yang ditetapkan Allah dalam aturan ordo administrasi-Nya. 

Pdt. Felix Agus Virgianto

No comments:

Post a Comment