Translate

Saturday 18 February 2012

DAGING DAN ROH

Daging berkaitan dengan Adam; roh berkaitan dengan Kristus. Anggaplah soal kita di dalam Adam atau di dalam Kristus itu sudah beres. Selanjutnya, kita bertanya ke pada diri sendiri,”Aku hidup di dalam daging atau di dalam Roh?” 
Hidup di dalam daging berarti melakukan sesuatu ”berdasarkan” diri kita yang di dalam Adam. Kekuatan ini berasal dari sumber hayat alamiah yang usang kita warisi dari Adam, sehingga kita menikmati berkat Adam yang lengkap dalam berbuat dosa, yang ternyata memang amat efektif. Demikian pula sekarang di dalam Kristus. 


Jika kita ingin di dalam pengalaman menikmati apa yang dialamiNya, kita harus tahu apa itu berjalan di dalam roh. Di dalam Kristus, manusia lama kita sudah tersalib; ini satu fakta sejarah. Saat ini, kita telah dikaruniai ”segala berkat rohani di dalam surga” di dalam Kristus EPESUS.1:3; inipun adalah satu fakta. 

Tetapi bila kita tidak hidup di dalam roh, niscaya hidup kita akan berlawanan dengan fakta bahwa kita di dalam Kristus, karena fakta bahwa kita ada di dalam Kristus tidak ternyata di atas diri kita. Boleh saja kita mengaku berada di dalam Kristus, tetapi kita mungkin juga harus berhadapan dengan fakta bahwa tabiat lama kita masih sangat mencolok. Di manakah kesulitannya?

Kesulitannya adalah karena aku hanya memegang kebenaran itu secara obyektif, sedangkan yang benar secara obyektif ini seharusnya dijadikan subyektif. Kalau kita hidup di dalam roh maka kebenaran yang obyektuf baru bisa menjadi pengalaman yang subyektif. Bukan hanya aku yang ada di dalam Kristus, Kristuspun ada di dalamku. 

Sebagai mana manusia secara jasmani mustahil hidup dan bekerja di dalam air, kecuali hanya di dalam udara, begitu pula secara rohani, Kristus bersemanyam serta menyatakan diriNya di dalam roh, bukan dalam tubuh daging. 

Karena itu, jika aku “hidup menurut daging”,aku akan menemukan bahwa segala milikku yang di dalam Kristus itu seolah merupakan sesuatu yang samar-samar di dalamku. Miskipun berdasarkan faktanya aku ada di dalam Kristus, tetapi aku hidup di dalam daging – yakni berdasarkan tenagaku sendiri, menurut keputusanku sendiri, - maka dalam pengalaman aku akan menemukan dengan kekecewaan bahwa apa yang ternyata atasku adalah apa yang terdapat pada Adam. 
Sebab itu, jika aku ingin dalam pengalaman mengetahui semua yang ada di dalam Kristus, aku harus belajar hidup di dalam roh. Hidup dalam roh berarti aku percaya kepada Roh Kudus untuh mengerjakan di dalamku apa yang tak mampu kukerjakan sendiri. Hidup demikian mutlak berbeda dengan hidup yang kutempuh sendirian. Setiap kali dihadapkan pada tuntutan yang baru dari Tuhan, aku selalu menengadah kepadaNya agar Ia sendiri yang melakukan tuntutan itu di dalamku. 

Allah tidak menyuruh kita untuk mencoba-coba,Ia menyuruh kita percaya; bukan menyuruh kita meronta-ronta, melainkan menyuruh beristirahat di dalam Dia. Jika di dalamku timbul rasa penasaran, pikiran yang tidak bersih, lidah yang tajam, dan roh mengeritik,aku tidak perlu berusaha keras untuk mengubah diriku, melainkan aku hanya perlu memandang diriku ini mati dalam Kristus terhadap hal-hal itu, sambil menengadah kepada Roh Allah untuk mewujudkan di dalamku kesucian, kerendahan hati, atau kelemah-lembutan yang diperlukan. Itulah yang dimaksud oleh Musa dengan”berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN,yang akan diberikanNya hari ini kepadamu”KELUARAN.14:13


Seandainya Anda di minta mengunjungi seorang teman, dan Anda tahu bawa teman itu kurang ramah, namaun Anda percaya Tuhanlah yang akan mengunjunginya melalui Anda. Sebelum pergi, Anda memberi tahu Tuhan, bahwa berdasarkan diri sendiri, Anda pasti gagal, lalu Anda mohon Dia memberikan segala yang Anda butuhkan. 

Kemudian diluar dugaan Anda, sama sekali tidak merasa tersinggung, maskipun teman yang Anda kunjungi itu sangat tidak ramah. Sewaktu Anda pulang, Anda memikirkan kembali pengalaman itu dan heran akan diri Anda yang bisa begitu tenang, dan Anda tidak tahu apakah Anda bisa setenang itu pada kesempatan lain. 

Anda heran dan ingin mendapatkan penjelasannya, “Roh Kuduslah yang membawa Anda melampauinya.” Sayangnya kita hanya memiliki pengalaman ini sekali-sekali. Seharusnya ini merupakan pengalaman kita yang berkesinambungan. Bila Roh Kudus yang menangani segala perkara, kita tidak perlu gelisah lagi. 

Jangan mengira melalui kertak gigi dan menahan diri, kita dapat mengendalikan diri dengan baik, lalu memiliki kemenangan yang mulia. Tidak, kemenangan yang sejati tidak pernah melalui usaha daging. Yang memimpin kita lewat adalah Tuhan sendiri. Godaan iblis selalu menyuruh kita melakukan sesuatu. 

Sebab itu, jalan kemenangan yang Allah sediakan ialah tidak mengizinkan kita melakukan sesuatu di luar Kriatus. Sebab, begitu kita bergerak, kita ada dalam bahaya, karena kecenderungan alamiah kita selalu membawa kita ke arah yang salah. Lalu kemana kita mencari bantuan?

GALATIA.5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging- Ayat ini memberitahu kita, di mana titik pertentangan yang sebenarnya. Yang bertentangan dengan daging bukan kita, melainkan Roh Kudus; ”Karena keduanya bertentangan”. 


Jadi, bukan kita, melainkan Dia yang menghadapi dan menanggulangi daging. Bagai mana hasilnya? “Sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” Kita sering tidak memahami makna anak kalimat yang terakhir dalam ayat ini. 


Kita senang menempuh jalaur tindakan yang ditentukan oleh naluri kita sendiri dan terpisah dari kehendak Alllah. Jika kita tidak mau keluar dari perlindungan kita dan tidak mau bertindak berdasarkan diri kita, Roh Kudus akan bebas melakukan pekerjaanNya – bebas untuk menghadapi dan menanggulangi daging di dalam kita, sehingga kita benar-benar tidak melakukan apa yang ingin kita lakukan secara alamiah. 




Kita mendapatkan kepuasan di dalam rencanaNya yang sempurna, dan bukan menempuh jalan kita sendiri. Jadi kita memiliki satu prinsip, GALATIA.5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. 

Jika kita hidup di dalam roh, dan berjalan oleh iman kepada Kristus yang bangkit, maka kita benar-benar dapat” berdiri di samping” dan membiarkan Roh itu memperoleh kemenangan atas daging kita hari demi hari. Dia telah diberikan kepda kita untuk bertanggung jawab atas perkara ini. 

Kemenangan kita terletak pada bersembunyi dalam Kristus, dan pada kepercayaan yang sederhana kepada Roh KudusNya di dalam kita untuk mengalahkan keinginan dagaing kita dengan keinginanNya yang baru. 

Salib telah menggenapkan penebusan bagi kita; dan Roh Kudus telah diberikan untuk menghasilkan keselamatan di dalam kita. Kebangkitan dan keterangkatan Kristus adalah dasar kita mendapatkan penebusan. Kristus melalui Roh Kudus tinggal di dalam kita adalah kekutan kita memperoleh penebusan.
Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah Minggu Tgl. 29 Maret 2009


No comments:

Post a Comment