Translate

Wednesday, 14 March 2012

MENGENAL KENAIKAN [ KETERANGKATAN ] Lanjutan [1]


III. PERLU MENGENAL FUNGSI-FUNGSI ROHANI. 



Untuk mengenal kenaikan, ketiga kita perlu mengenal fungsi-fungsi rohani. Semua karunia rohani orang Kristen diberikan oleh Tuhan dalam kenaikan EFESUS.4:8, juga untuk kita terapkan dalam posisi kenaikan. Karena itu,jika kita tidak mengenal dasar kenaikan dan berdiri teguh di atasnya, kita tidak akan dapat menerapkan karunia roh. 



Fungsi-fungsi karunia rohani hanya dapat dinyatakan di atas dasar kenaikan. KEJADAN.1:17.memberitahu kita bahwa Allah menaruh benda- benda terang di langit untuk menerangi bumi. Firman ini penuh makna simbolis. Matahari bulan dan bintang-bintang dapat menyinari bumi karena mereka itaruh di langit. 

Begitu sebuah bintang jatuh dari langit, fungsinya akan hilang. Fungsinya yang memancarkan terang itu mutlak tergantung pada posisinya di langit. Demikian juga, entah kita memberitakan injil, menjenguk orang, merawat orang saleh, atau melayani gereja, fungsi yang sejati sepenuhnya tergantung pada posisi kenaikan kita. 

Begitu kita kehilangan posisi kenaikan, kita akan kehilangan fungsi-fungsi rohani. Sebagai contoh, banyak saudara saudari yang menjenguk orang lain tanpa menghasilkan apa-apa, karena mereka telah jatuh dari posisi kenaikan atau memang belum pernah tahu tentang kenaikan bersama Kristus dan hidup dalam suasana di bumi. 


Jika kita ingin menjenguk orang dengan berhasil, belum tentu harus banyak bicara, bukan juga tidak perlu bicara. Asal dalam kehidupan sehari-hari kita tidak kehilangan posisi kenaikan, dalam batin terus-menerus menjamah surga dan hidup dalam suasana surgawi, di atas diri kita dengan sendirinya ada semacam suasana surgawi, yang begitu dijamah oleh orang, orang akan memperoleh suplai surgawi. 

Demikian juga dengan doa-doa yang diucapkan dalam sidang jemaat tubuh Kristus. Banyak doa yang memberikan perasaan kosong dan usang kepada orang lain, ini dikarenakan mereka telah kehilangan posisi kenaikan. Perkataan doa mereka mungkin menarik, tetapi di hadapan Allah dan dihadapan Iblis tidak berbobot, juga tidak berpengaruh dalam alam rohani. Namun, ada saudara saudari yang tidak demikian. 

Mereka berdiri dengan teguh pada posisi kenaikan dan menempuh hidup surgawi. Kehidupan mereka sehari-hari adalah dari surga; karena itu, doa-doa mereka juga dari surga. Ketika mereka membuka mulut, mereka memberi cita rasa surgawi. 


Hanya doa semacam ini yang dapat menjamah tahta di surga dan mengguncangkan gerbang neraka, dengan demikian menghasilkan khasiat rohani. Karena itu, tidak peduli fungsi rohani apa yang kita miliki, kita harus menerapkannya dalam posisi surgawi dan mengekspresikannya dalam alam surgawi.


IV. PERLU MENGENAL POSISI PEPERANGAN. 

Untuk mengenal kenaikan,bagian keempat kita perlu mengenal posisi peperangan. Posisi peperangan rohani mutlak berada di tempat kenaikan. Begitu kita kehilangan posisi kenaikan,saat itu juga kita tidak bisa melakukan peperangan rohani. 

Di medan peperangan, semua strategis militer memperhatikan masalah posisi. Siapa yang menduduki tempat tinggi guna melawan tempat rendah, bisa memenangkan peperangan. Di medan perang rohani, prinsip ini bahkan lebih penting. 

Kita dapat mengatakan bahwa peperangan rohani sangat tergantung pada masalah posisi. Jika kita ingin menang dalam peperangan, posisi kenaikan tentu harus diketahui dan dipertahankan. 
Kita harus nampak fakta bahwa peperangan rohani yang disebutkan dalam EFESUS. 6 berdasar pada posisi kenaikan dalam EFESUS. 2. 

EFESUS 2. Terlebih dulu menampakkan kepada kita bahwa kita telah duduk bersama-sama Kristus di surga. Selanjutnya EFESUS 6:12 membicarakan bahwa kita berperang melawan roh-roh jahat di udara [angkasa] Ini berarti mula-mula kita harus menjadi manusia surgawi dengan posisi kenaikan, Baru kita bisa dari atas menyerang musuh di udara. 

Jika kita adalah manusia bumiah dan kehilangan posisi kenaikan, kita akan jatuh kedalam tangan musuh dan tidak dapat berperang melawannya. Karena itu posisi peperangan rohani mutlak ada di surga. 

KEJADIAN.3:14. Memberi tahu kita bahwa setelah ular menipu Hawa, Allah menghakiminya dengan mengutuknya berjalan dengan perutnya dan makan debu tanah untuk seumur hidupnya. Berjalan dengan perutnya membatasi ruang geraknya, ia hanya dapat melata di atas tanah. Makan debu tanah membatasi sasaran makannya, ia hanya dapat makan benda-benda milik tanah sebagai makanan.

Ular dalam KEJADIAN 3. Adalah perwujutan Iblis. Karena itu, penghakiman atas ular juga adalah penghakiman atas Iblis. Saat ini, ruang gerak Iblis adalah bumi, dan sasaran makanannya adalah manusia bumiah. 1KORINTUS 15:47-48. Memberi tahu kita bahwa Adam dan mereka semua yang menjadi miliknya bersifat bumiah. 

Karena itu, kapan kala kita hidup dalam hayat bumiah Adam, kita bersifat bumiah dan juga berada di bumi. Kita bukan hanya tidak dapat melawan Iblis, malahan jatuh ke dalam ruang geraknya dan menjadi sasaran makannanya. Sebaliknya, kapan kala kita hidup dalam hayat surgawi Kristus, kita bersifat surgawi dan berada di surga. Jadi kita melampaui ruang gerak Iblis dan bukan lagi sasaran makananya. Karena itu, kita dapat melawannya dan menang atasnya. 

Prinsip peperangan ini juga sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Baik kita di dalam gereja, di rumah, atau di tempat kerja, begitu kita dicemari dosa, mengasihi dunia, bertemperamen buruk, bersiasat, atau hidup dalam hayat bumiah, kita tidak bisa perkasa di hadapan musuh dan tidak bisa bertempur melawannya. Pada saat demikian, kita bersifat bumiah dan telah jatuh ke dalam tangan musuh. 

Sebaliknya, jika kita sering bersekutu dengan Tuhan, hidup di dalam roh, dan hidup dalam hayat surgawi, kita bersifat surgawi dan tinggal dalam posisi kenaikan, Demikian kita baru bisa “ dari tempat yang tinggi melawan tempat yang lebih rendah “ dan menanggulangi Iblis. Paa saat ini, jika dalam gereja ada kesulitan, kita bisa memiliki doa yang hebat di hadapan Allah, meminta Allah keluar menghakimi musuhNya. 

Kita busa bangkit untuk mengekspresikan sikap Allah, dan dapat mengatakan, “ Kami tidak akan membiarkan perkara-perkara ini terjadi di dalam gereja.” Kita juga dapat berkata dengan tegas kepada Iblis,” Kami membenci hal ini. Kami menentangnya.” Begitu kita membuat pernyataan yang tegas dan ekspresi yang kuat, seluruh laskar Iblis akan melarikan diri. Pekerjaannya juga akan sepenuhnya dimusnahkan. 

Tetapi jika kita hidup dalam hayat bumiah, menggunakan cara dan siasat alamiah, kita tidak mungkin dapat menyelesaikannya. Kita telah jatuh dari surga dan kehilangan posisi peperangan; kita tidak berdaya menanggulangi musuh Allah dan memusnahkan pekerjaannya. 

Mengapa posisi kenaikan bisa membuat kita menang dalam peperangan? Karena hanya dalam posisi kenaikan kita dapat memiliki otoritas surgawi. Untuk memenangkan peperangan rohani, harus bersandar pada otoritas surgawi. 

Hanya ada satu tempat di mana kita dapat memperoleh otoritas surgawi; tempat ini adalah surga. Jika kita melewati kematian dan kebangkitan untuk mencapai alam surgawi, kita pasti memperoleh otoritas surgawi. Demikian kita pasti menang dalam peperangan. 



DISAMBUNG MINGGU DEPAN.

Pdt. Felix Agus Virgianto
Khotbah Minggu Tgl. 19 APRIL 2009

No comments:

Post a Comment